REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ujian tertulis Jalur Mandiri II yang dilaksanakan di kampus B Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Minggu, aman dari praktik perjokian.
"Dari 3.701 pendaftar yang melakukan verifikasi, ada belasan yang tidak hadir di lokasi ujian (absen)," kata Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unair, Dian Agustia SE Ak MS.
Dalam ujian itu, panitia sempat mencurigai dua peserta kelompok IPS sehingga pengawas pun mengawasi secara ekstra. Namun, mereka tidak terbukti melakukan gerak-gerik yang mengindikasikan perjokian di Gedung C FISIP.
Di ruang Aula KRT Fadjar Notonegoro Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair, panitia pengawas juga sempat dibuat "terkejut" dengan adanya alarm digital yang berbunyi terus-menerus dari sebuah "handphone" (HP) peserta yang dikumpulkan bersama tasnya di bagian depan ruang ujian.
Setelah tas sumber bunyi ditemukan dan dilakukan pemeriksaan oleh beberapa pengawas, ternyata hanya bunyi alarm pengingat waktu (timer) yang dirancang berbunyi pada pukul 09.00 WIB.
"Alhamdulillah hanya alarm HP yang mungkin lupa tidak dimatikan," kata petugas pengawas di ruang tersebut, Drs Punari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika