Senin 03 Jun 2013 15:48 WIB

UMY Buka Sekolah Perdamaian

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Kampus UMY
Kampus UMY

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuka sekolah perdamaian di kampus tersebut. Sekolah perdamaian yang diberi nama Mahatir Global Peace School.

Program tersebut dibuka secara resmi dengan menghadirkan Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di kampus setempat, Senin (3/6).

Sekolah perdamaian UMY ini menurut Ketua Panitia, Gunawan Budianto merupakan short course selama dua pekan . Pada program pertama ini berlangsung dari 3-15 Juni 2013. "Ini upaya UMY dalam membantu menciptakan perdamaian di berbagai wilayah dan negara," ujarnya.

Menurutnya, program ini merupakan kerjasama antara UMY dengan Perdana Global Peace Foundation Malaysia. Sekolah perdamaian ini dilakukan melalui seminar dan pertemuan pakar perdamaian.

Para pakar tersebut kata dia, akan merusmuskan tiga hal penting dalam upaya perdamaian yaitu penyamaan persepsi perdamaian yang dandasi nilai keadilan, penyamaan persepsi tentang pentingnya menjaga perdamaian dan mencari peluang konsep perdamaian dalam kurikulum pendidikan.

Sementara penangungjawan Sekolah Perdamaian UMY Hilman Latief mengatakan, program tersebut dilakukan sebagai upaya untuk promosi perdamaian. "Kita ingin buat kader perdamaian dan resolusi konflik sehingga kader punya net working yang memiliki komunitas global," ujarnya.

Diakuinya, saat ini konflik meraja lela dimana-mana dari konflik komunal etnik, masalah agama, hingga antar negara. "Kita ingin ada aktivis muda yang kreatif yang bisa memininmalkan konflik dan kampanye perdamaian dengan membangun komunitas melalui program ini," tandasnya.

Pasalnya program tersebut diikuti oleh aktivis muda bidang perdamaian, serta tokoh-tokoh perdamaian dunia seperti Mahatir Muhammad dan Jusuf Kalla. Program pertama tahun ini diikuti oleh beberapa negara di dunia antara lain Filipina, Malaysia, Thailand, dan Mesir

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement