Kamis 26 Dec 2013 19:55 WIB

STAINU Jakarta Bangun Gedung untuk Mahasiswa Luar Negeri

Rep: rosita budi suryaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Nahdlatul Ulama
Foto: abunamira.wordpress.com
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta semakin mengembangkan sarana dan fasilitas belajar-mengajarnya.

Terakhir, STAINU membangun gedung baru yang akan diperuntukkan bagi pengajaran bagi mahasiswa yang berasal dari luar negri.

Gedung baru yang direncanakan akan dibangun ini berada di kompleks kampus STAINU Jakarta yang berada di Parung, Bogor.

“Lokasi tepatnya ada di belakang gedung utama dan direncanakan akan dibangun tiga lantai,” ujar Ketua STAINU Jakarta KH Mujib Qulyubi pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung ini, pekan lalu.

Gedung baru ini akan menempati lahan seluas 900 meter persegi. “Gedung ini utamanya akan diperuntukkan bagi mahasiswa STAINU yang berasal dari luar negeri, misalnya, Thailand dan Malaysia,” jelasnya.

Di tengah masa untuk menyambut perubahan status STAINU menjadi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) ini, STAINU Jakarta terus menggenjot kinerja agar bisa meningkatkan sarana dan prasarana untuk belajar para siswanya.

Setelah gedung ini, pembangunan gedung dan pembuatan fasilitas lainnya akan segera menyusul dilakukan. Di kompleks yang berada di Parung ini masih tersisa tanah seluas sekitar 24 ribu meter persegi.

Selain kompleks gedung perkuliahan yang berlokasi di Parung, STAINU Jakarta juga melangsungkan proses belajar-mengajar di kampus utamanya yang berada di Jakarta Pusat, tepatnya di Matraman, Jakarta Barat di Kedoya, dan Jakarta Selatan di Ciganjur.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement