REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan menulis artikel ilmiah populer untuk dosen. Pelatihan ini dilatarbelakangi dorongan agar mampu menulis artikel ilmiah populer.
Keterbiasaan mereka menulis serius di berbagai jurnal ilmiah tingkat nasional dan internasional sering kali membuat gaya penulisan mereka rumit dan sulit dicerna awam.
Padahal, menurut Wakil Rektor I UAD Dr Muchlas, dibutuhkan penyebaran ilmu pengetahuan sesuai dengan keilmuan masing-masing. Tentu saja dengan bahasa yang lebih ringan dan dapat dipahami segala lapisan masyarakat.
Acara yang berlangsung di Kampus III pada pertengahan Desember 2013 tersebut diharapkan mampu memotivasi lebih banyak dosen untuk menulis di media.
Sejumlah dosen banyak menulis di media, tetapi banyak juga yang belum secara produktif rutin menulis. Salah satu yang cukup produktif menulis adalah dosen Fakultas Hukum UAD Norma Sari SH, MHum. Pada pelatihan tersebut Norma menyampaikan pengalamannya menulis di media.
Menurut Norma Sari, menjadi penulis harus sabar dan harus mengenal media yang dituju. Penulis harus mengenal karakter media tersebut agar tidak salah sasaran. "Setiap media memiliki ciri dan kebutuhan masing-masing," ujarnya membagi informasi.
Lebih lanjut Norma menambahkan, untuk dapat ditayangkan di sebuah media, tulisan harus aktual dan dilengkapi dengan fakta serta data yang akurat. Tak boleh terlewatkan, analisis harus tajam dan menarik diikuti.
Norma menyampaikan, menulis secara populer memudahkan masyarakat mengerti akan fenomena yang paling kini. Penyebaran ilmu pengetahuan nantinya dapat lebih masif melalui tulisan semacam ini.
Pelatihan menulis juga dihadiri sastrawan asal Solo, Bandung Mawardi. Ia memberikan tips, "Menulis juga harus liar dan perlu perhatian," kata dia.
Pihak UAD berharap pelatihan yang juga menghadirkan redaktur pelaksana Republika Online Irwan Ariefyanto ini mampu merangsang penulis yang belum produktif untuk ikut aktif menulis di media.