REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pendidikan dasar (diksar) yang digelar bagi anggota baru mahasiswa pecinta alam kembali ‘memakan’ korban.
Sebelumnya, Khusna Arifatul C (21), mahasiswi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) tewas saat mengikuti diksar di Gunung Merbabu, pada Ahad (9/2).
Di lokasi berbeda, seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) juga tewas saat mengikuti diksar pecinta alam Mahapala Unnes di Gunung Ungaran.
M Humam Khaulani (20), mahasiswa asal Pemalang ini tak tertolong jiwanya, meski sempat dilarikan ke rumah sakit (RS) Mutiara Bunda, Limbangan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Saat itu, Humam tengah mengikuti long march dari kawasan Medini, Kecamatan Limbangan menuju Kampus Unnes Sekaran di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
Pembantu Rektor Unnes Bidang Kemahasiswaan, Dr Masrukhi MPd yang dikonfirmasi membenarkan kejadian yang menimpa mahasiswanya ini.
“Betul memang ada mahasiswa kami yang meninggal saat mengikuti diksar pecinta alam,” kata Masrukhi saat dikonfirmasi per telepon, Rabu (12/2).
Namun ia belum dapat menjelaskan secara rinci perihal peristiwa ini karena tengah mengikuti rapat. “Nanti saya jelaskan, saya sedang rapat,” tambahnya.
Informasi dari Polsek Limbangan menyebutkan, kematian mahasiswa Unnes yang tengah mengikuti diksar mahasiswa pecinta ala mini memang terjadi Ahad.
Namun baru dilaporkan kepada polisi di mapolsek Limbangan pada Selasa (11/2) siang. Diduga korban meninggal karena mengalami kelelahan dan hypothermia.
Kapolsek Limbangan, AKP Koko Wahyudi membenarkan hal ini. “Laporan masuk ke Polsek Limbangan sekitar pukul 14.00 WIB,” jelasnya.
Sementara itu, pihak Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala) Unnes yang menjadi penyelenggara diksar ini belum dapat dikonfirmasi.
Sejumlah nomor pengurus struktur organisasi Mahapala Unnes yang coba dihubungi juga tidak aktif.