Sabtu 03 May 2014 00:16 WIB

Muhaimin Tantang Perguruan Tinggi Kurangi Pengangguran Intelektual

Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Menakertrans Muhaimin Iskandar meminta agar perguruan tinggi merevitalisasi diri menjadi lembaga pendidikan sekaligus lembaga pelatihan kerja untuk menyediakan calon-calon tenaga kerja yang siap pakai dan siap dapat bersaing sehingga mengurangi pengangguran intelektual.

"Perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mampu memberikan tanda kelulusan bagi para mahasiswanya yang akibatnya bakal menambah terjadinya pengangguran terdidik saja. Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas dan siap memasuki pasar kerja secara cepat," kata Menakertrans dalam keterangan pers Pusat Humas Kemnakertrans di Jakarta, Jumat, usai memberikan kuliah umum di Univeritas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Muhaimin mengingatkan, dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015 perguruan tinggi harus mampu menyiapkan para lulusannya untuk dapat segera diserap oleh pasar kerja sehingga juga harus memiliki keterampilan dan kompetensi kerja serta penguasaan bahasa asing yang memadai.

"Kedepannya, persaingan dalam memasuki pasar kerja akan bertambah ketat dengan adanya kesepakatan negara-negara ASEAN memasuki AEC 2015. Oleh karena itu, para lulusan perguruan tinggi harus mampu mengikuti teknologi yang berkembang pesat dan memiliki keterampilan dan kompetensi kerja yang dibutuhkan dunia kerja dan industri," kata Muhaimin.

Dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia saat ini, terdapat beberapa isu strategis yaitu rendahnya kualitas angkatan kerja yang didominasi lulusan sekolah dasar sehingga tidak memiliki daya saing yang rendah, masih besarnya jumlah pengangguran akibat tidak seimbangnya persediaan tenaga kerja dengan jumlah kebutuhan tenaga kerja dan terbatasnya arus investasi yang mampu memperbesar kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja.

"Untuk menghasilkan tenaga kerja terampil dan profesional, kita harus membangun sistem atau mekanisme agar dunia pendidikan dan dunia kerja mampu memperkuat aspek kelembagaan, meningkatkan kualitas pelatihan keterampilan dan kompetensi kerja serta meningkatkan koordinasi antar lembaga penanggungjawab kebijakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja (diklat)," jelas Muhaimin.

Untuk mengatasi pengangguran, Kemnakertrans memfasilitasi perluasan dan kesempatan kerja melalui pemagangan dalam negeri dan luar negeri, program padat karya produktif, padat karya inovatif, wirausaha baru serta penempatan tenaga kerja melalui bursa kerja online dan kerja sama penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri (AKAD/AKL)

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement