Rabu 23 Apr 2025 18:01 WIB

Ini Kata Cak Imin tentang Perintah 'Rapatkan Barisan' dari Presiden Prabowo

Perintah dari Presiden Prabowo untuk 'merapatkan barisan' bukan mengenai politik.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Ahad (20/10/2024).
Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Ahad (20/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan, perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk 'merapatkan barisan' bukan mengenai politik Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2029. Menurut dia, perintah untuk merapatkan barisan dari Presiden Prabowo itu mengenai upaya untuk meningkatkan soliditas dalam menghadapi tantangan global.

"Wah, masih jauh, masih jauh, masih jauh, pemilu masih jauh,” kata Cak Imin, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Baca Juga

Cak Imin mengatakan, percepatan ekonomi nasional harus ditempuh dengan merapatkan barisan. Saat ini, kondisi dunia sedang mengalami tantangan yang tidak mudah saat adanya perang tarif. Agar bangsa mampu menghadapi itu, menurut dia, seluruh pihak harus bekerja keras dan bekerja sama.

"Kita harus kerja keras, kita bunuh ego sektoral, yang paling penting kita bunuh ego sektoral dulu," kata dia.

Adapun pernyataan dari Prabowo soal 'rapatkan barisan' pun muncul pertama kali dari Cak Imin itu sendiri. Sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, dia mengatakan, permintaan tersebut ditujukan ke para menteri.

Cak Imin menyampaikan pernyataan tersebut ketika ditanya para jurnalis mengenai pembahasan selama acara halal bihalal bersama dirinya pada Ahad (20/4/2025) malam.

“Tadi Presiden juga menelepon saya, menyampaikan selamat halal bihalal hari ini dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan,” ujar Cak Imin di rumah dinas Menko PM, Jakarta, Ahad (20/4/2025) malam.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement