REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURa -- Tim investigasi kasus Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura dari Pemerintah Daerah Provinsi Papua menjamin fakultas tersebut tidak tutup.
"Kami jamin Fakultas Kedokteran Uncen tidak ditutup. Kasusnya sudah ada di sekretaris daerah Papua tinggal dilanjutkan ke Gubernur Papua Lukas Enembe," kata ketua tim investigasi pemda Papua Aloysius Giyai di Jayapura, Kamis.
Menurut dia, ada dua tim investigasi yang dibentuk untuk menelusuri kasus kedokteran Uncen. Pertama tim internal dari Uncen kemudian tim kedua dari Pemda Papua.
Dari kajian yang dilakukan oleh kedua tim, ternyata manajemen dari fakultas tersebut bermasalah. "Dari persoalan itu maka mahasiswa terus menuntut dekan agar meletakan jabatanya karena tidak membangun komunikasi dengan bawahan, para dosen dan mahasiswa," ujarnya.
Persoalan itu mengakibatkan ratusan mahasiswa yang menuntut ilmu di fakultas itu terus menerus berunjuk rasa tiap hari. Mahasiswa juga mogok kuliah selama seminggu lebih.
Aloysius mengatakan, dari aksi itu, direktur jenderal pendidikan tinggi berencana mengeluarkan surat keputusan penutupan fakultas kedokteran Uncen karena bermasalah dan belum terakreditasi. "Meskipun demikian kami jamin fakultas itu tidak ditutup," ujarnya.
Aloysius yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Papua itu mengatakan, sementara ini pihaknya berupaya keras agar fakultas itu tetap dibuka. "Kalau tutup berarti mahasiswa Papua yang ingin masuk di kedokteran akan berusaha berangkat lagi ke pulau jawa untuk kuliah," ujarnya.
Ia menambahkan, akses kemudahan bagi mahasiswa akan kembali mengalami kesulitan. "Fakultas kedokteran tetap ada di Papua khususnya di Jayapura agar memudahkan mahasiswa kita terutama orang asli Papua untuk kuliah," ujarnya.