Jumat 13 Feb 2015 14:59 WIB

Ratusan Pemerhati Burung Ikuti Konferensi di IPB

Peneliti burung mengikuti konferensi di IPB, Jumat (13/2)
Foto: IPB
Peneliti burung mengikuti konferensi di IPB, Jumat (13/2)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Divisi Ekologi Manajemen dan Satwa Liar, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (Fahutan IPB) menyelenggarakan Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia. Acara pembukaan mengambil tempat di Auditorium Sylva Pertamina Kampus IPB Dramaga Bogor, Jumat (13/2), dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fahutan IPB Bambang Hero Suharjo.

Bambang mengatakan IPB mendapat kehormatan yang tinggi bisa menyelengarakan Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia yang pertama kalinya ini. Konferensi ini, terangnya, merupakan ajang pertukaran untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti burung di Indonesia atau terhadap spesies burung Indonesia. 

“Kami berharap, konferensi ini dapat terus diselenggarakan secara berkala,” ujarnya.

Ketua Panitia Ani Mardiastuti menambahkan, tujuan kegiatan ini adalah sebagai ajang tukar menukar informasi terkini tentang perburungan di Indonesia, meningkatkan jejaring di antara para peneliti dan pemerhati burung dari berbagai kalangan, serta  upaya meningkatkan peran penelitian dalam mendukung konservasi burung di Indonesia serta pengembangan ilmu pengetahuan tentang burung di Indonesia.

Dengan jumlah peserta yang hadir sekitar 180 orang, konferensi ini akan diakhiri dengan kegiatan ekskursi atau kunjungan ke lapangan pada 15 Februari 2015 mendatang. Selain presentasi yang diatur dalam Simposium (oral presentation), peserta mempresentasikan hasil penelitiannya dalam bentuk poster.  Selain itu, kegiatan ini juga diramaikan dengan adanya pameran foto burung. 

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama IPB dengan Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia), Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Asian Raptor Research and Conservation Network (ARRCN), Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesian Ornithologists’ Union, Departemen Biologi Fakultas MIPA Universitas Pajajaran dan Suaka Elang. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement