REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Kantor Manajemen Mutu IPB Dr Fredinan Yulianda menyebutkan sejak 2008 IPB telah mempersiapkan beberapa program studi untuk mendapatkan standarisasi internasional dari beberapa lembaga internasional.
"Untuk ABET perguruan tinggi negeri di Indonesia yang sudah memilikinya hanya dua yakni IPB dan ITB. Tetapi untuk JABEE baru IPB yang pertama di Indonesia. Ini juga menjadi pengakuan bahwa teknik mesin yang kita miliki sejajar dengan perguruan tinggi internasional lainnya," katanya.
Menurut Fredinan yang juga Asesor dari AUN-QA, standarisasi internasional JABEE sangatlah ketat, di Jepang sendiri tidak semua perguruan tinggi yang baru mendaftar langsung mendapatkan sertifikat untuk enam tahun.
IPB termasuk istimewa penilaian yang dilakukan selama dua tahun, dari 22 kriteria yang dinilai tidak ada yang gagal.
Ia menambahkan saat ini ada 10 program studi lainnya yang sedang dalam pengajuan strandisasi internasional. Dan, IPB menargetkan tahun 2016 lebih dari 50 persen program studi di perguruan tinggi tersebut terakreditasi internasional.
"Akreditasi internasional merupakan wujud dari komitmen IPB untuk mencari dan memberi yang terbaik sekaligus sebagai langkah maju menuju world class University," katanya.
IPB menjadi perguruan tinggi negeri pertama di Indonesia yang berhasil meraih sertifikasi internasional Japanese Acreditation Board for Engineering Education (JABEE) melalui Departemen Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian.
Sertifikat JABEE ini diserahkan langsung oleh Yasuyuki Aoshima dari Executive Managing Director JABEE disaksikan Mitsuru Tanaka dari JICA Higher Education Policy Advision kepada Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto didampingi Dekan Fakultas Teknologi Pertanian dan jajarannya.