REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Mahasiswa Universitas Gadjah Mada berupaya membuat alat bantu bagi para penderita stroke bernama SRI Brocoli.
Data informasi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yang menyebutkan bahwa jumlah penderita stroke usia 45 sampai 54 sekitar delapan persen dari seluruh penduduk Indonesia menjadi inspirasi para mahasiswa tersebut.
Angka ini meningkat pada 2013 menjadi 10 persen. Sementara jumlah penderita stroke 55-64 tahun pada tahun 2007 sebanyak 15 persen. Pada 2013 menjadi 24 persen.
"Meningkatnya kasus stroke disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak baik, serta rokok atau terkena paparan asap rokok," ujar mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM Aditya Fadzilah, Kamis (23/7).
Ia pun bersama tiga temannya Muhammad Irfan, Fatimah Tri Windrasti dan Wisnu Pamungkas dari program studi Elektronika dan instrumentasi FMIPA serta Mario Adhi dari program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UGM, atas bimbingan Catur Atmaji membuat Smart Room With Brain Control Integration (SRI Brocoli).
"Perangkat ini dapat mengendalikan perangkat elektronik lain yang ada di rumah dengan hanya memikirkan dan mengangkat alis saja," ujar Adit.
Ia menjelaskan, SRI Brocoli mampu merekam gelombang listrik pada otak. Kemudian menerjemahkannya menjadi perintah.
Sensor berupa electroencephalography (sensor gelombang otak) dengan perangkat elektronik disambungkan secara wireless (tanpa kabel). Sehingga alat ini mudah dibawa kemana saja.
"Bagi penderita stroke yang lumpuh total, tanpa harus bergerak dapat mengendalikan perangkat elektronik di rumah. Alat ini juga dapat digunakan semua orang usia muda maupun tua," papar Adit.
SRI Brocoli sendiri sudah diujicobakan kepada beberapa orang. Hasilnya alat tersebut dapat bekerja dengan baik. "Harapan kami alat ini dapat diperbanyak dan membantu penderita lumpuh di seluruh Indonesia," katanya.