REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perguruan tinggi Muhamadiyah dituntut menanamkan nilai islami kepada mahasiswanya. Rektor Muhamadiyah Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Suyatno mengatakan Muhammadiyah memiliki dua tokoh besar, KH Ahmad Dahlan dan Buya Hamka yang sangat layak menjadi panutan. Ahmad Dahlan, urainya, sebagai pendiri organisasi Muhammadiyah, mewarisi karakter luar biasa dalam membangun suatu pergerakan keagamaan yang mampu bertahan hingga satu abad.
Bahkan, organisasi itu mampu berkembang luas mendirikan sekitar 150 perguruan tinggi dan ratusan lembaga sosial lainnya. "Jika generasi muda seperti dia, yang tidak hanya mencari kesuksesan dunia tetapi juga kebaikan untuk akhirat, sangat bagus. Perguruan tinggi seharusnya membentuk karakter mahasiswanya menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat," katanya, di sela Kuliah Perdana Uhamka yang dihadiri 3.712 mahasiswa baru, Sabtu (5/9).
Sedangkan Buya Hamka, kata dia, merupakan seorang negarawan, agamawan, dan sastrawan. Hamka merupakan tokoh multitalenta yang mendapat pendidikannya secara otodidak, akan memotivasi generasi muda belajar dari berbagai hal untuk mencapai kesuksesan di masyarakat, katanya. Suyatno mengatakan, Buya Hamka yang sempat dihukum oleh Presiden Sukarno di masa lalu tanpa diadili mengajarkan karakter yang islami, antara lain dengan tidak dendam dan tetap datang mendoakan dan mensholatkan Bung Karno saat wafatnya.