Senin 21 Dec 2015 18:07 WIB

Menristek Dikti Canangkan Sarjana Mengabdi

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir saat diskusi kick-Off Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas 20) di gedung BPPT, Jakarta, Kamis (26/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir saat diskusi kick-Off Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas 20) di gedung BPPT, Jakarta, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dikti) Mohamad Nasir mencanangkan Program Sarjana Mengabdi pada 2016. Hal ini diungkapkannya mengingat pihaknya memiliki program Sarjana Mengajar di daerah Terpencil, Terluar dan Tertinggal (SM3T).

“Kita rencanakan program Sarjana Mengabdi,” ujar Nasir, Senin (21/12).

Menurut Nasir, selama ini banyak sarjana yang menginginkan program semisal SM3T. Namun kebanyakan mereka bukan lulusan dari Fakultas Keguruan. Karena banyaknya keinginan tersebut, Nasir berpendapat akan memberikan ruang bagi para sarjana lulusan manapun.

Hal terpenting, kata dia, mereka memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat di daerah 3T. Dia mencontohkan, sarjana pertanian bisa berkontribusi di daerah tersebut dengan keilmuannya.

Mengenai program ini, Nasir masih akan berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo terlebih dahulu. Pada penyampaiannya nanti, dia akan melaporkan segala kegiatan pengabdian di daerah 3T seperti SM3T maupun Menyapa Negeriku.

Setelah itu, hal ini juga perlu diperbincangkan juga dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kementerian Sosial dan sebagainya.

Nasir menerangkan, program pengabdian pendidikan ini merupakan salah satu solusi atas masalah pendidikan di daerah 3T. Sebab, selama ini banyak terjadi kesenjangan luar biasa antara daerah 3T dengan daerah maju lainnya dalam pendidikan.

Karena itu, dia berkeinginan agar program SM3T maupun Menyapa Negeriku bisa diperluas di masa mendatang. Dalam hal ini diharapkan bisa menyediakan anggaran lebih besar lagi ihwal tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement