REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta Badan Standardisasi Nasional (BSN) membantu standardisasi inovasi lokal. Dia mengatakan ketika anak bangsa menghasilkan inovasi dan menghasilkan produk, maka diperlukan jaminan agar hasil inovasi aman dan bermutu. Aman saat digunakan oleh masyarakat adalah yang paling penting.
"Oleh karena itu diperlukan standardisasi. BSN inilah yang bertanggung jawab di bidang standardisasi dengan menyusun dan menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)," katanya dalam acara Hakteknas di Solo melalui siaran persnya, Selasa, (9/8).
Nasir berpesan kepada BSN agar membantu standardisasi inovasi lokal, baik yang datang dari perguruan tinggi maupun dari dunia usaha terutama UMKM. Dengan standar, suatu inovasi akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan inventor atau inovator sendiri.
"Ini yang disebut hilirisasi inovasi atau komersialisasi inovasi. Pada saat inovasi akan diproduksi massal di situ standar berperan agar proses produksinya efisien atau low cost, namun keamanan serta kualitasnya terjamin," kata Nasir.