REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini sedang mengembangkan sisem repositori big data nasional. Sistem ini akan menampung beragam karya ilmiah dan data primer hasil penelitian LIPI dan juga nasional.
Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Bambang Subiyanto menerangkan, repositori dan depositori merupakan sistem penyimpanan karya ilmiah dan data primer hasil penelitian. Sistem ini bermanfaat sebagai sumber data untuk reproduksi penelitian dan pemanfaatan kembali data. Data ini menjadi aset penting dalam peningkatan kualitas penelitian sehingga harus tersedia dalam jangka panjang.
“Melalui sistem ini, pengelolaan data yang tepat dengan cara pencatatan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pelestarian diharapkan terintegrasi dengan baik. Sebab, selama ini data hasil penelitian terkadang masih tersebar di masing-masing peneliti atau kelompok penelitian,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (10/8).
Dia berharap ini dapat mempermudah akses bagi kalangan masyarakat untuk mendapatkan data-data hasil penelitian di Indonesia. Menurut Bambang, alasan lain adanya sistem repositori tersebut karena besarnya data dan informasi yang dimiliki oleh satu instansi. Kondisi ini pun membuatnya membutuhkan pengelolaan yang tepat agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Sebab, pemanfaatan dan pengelolaan yang tepat akan berdampak pada kinerja dan produktivitas instansi.
Karena pentingnya hal tersebut, LIPI pun telah mempersiapkan Peraturan Kepala LIPI tentang Repositori dan Depositori LIPI di tahun 2016 ini. Mereka pun mulai menyelenggarakan Lokakarya Nasional 'Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan dalam Pembangunan Repositori Nasional' pada 10 – 11 Agustus 2016 di LIPI Jakarta.