REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Lima belas TKI resmi jadi sarjana dari Universitas Terbuka (UT) Cabang Korea. Mereka diwisuda oleh Dubes John Prasetio. Dubes mengatakan para TKI ini layak menyandang gelar sarjana setelah kisaran 5 tahun banting tulang kerja sambil belajar. Dubes mengingatkan bahwa kompetisi ke depan makin sengit.
Dubes RI untuk Korea Selatan yang memberikan orasi ilmiah memberikan apresiasi yang tinggi atas capaian para TKI. Para pekerja itu disebut telah meningkatkan daya tawar mereka dengan ilmu pengetahuan yang dicapainya sehingga bisa pulang kampung dengan kepala yang tegak.
"Dunia saat ini diwarnai dengan kompetisi yang sangat ketat. Bangsa Indonesia hanya akan menjadi salah satu negara yang disegani manakala memiliki daya kompetisi yang tinggi. Prediksi positif masa depan Indonesia hanya bisa terwujud dengan kualitas SDM yang tinggi," ujar John Prasetio.
Hanya delapan dari TKI mahasiwa UT Korea yang ikut wisuda sarjana di KBRI Seoul, Ahad (2/10). Salah satu wisudawan tidak hadir karena harus masuk kerja sedangkan lainnya sudah lebih dulu pulang karena kontrak kerjanya sudah habis.
Bertempat di aula KBRI Seoul, perhelatan wisuda sarjana UT Korea dilaksanakan dengan penuh khidmat. Hadir sekitar 200 pengunjung yang memenuhi ruangan walaupun hujan deras mengguyur kota Seoul sejak siang hari. Selain Dubes, ikut mewisuda Wakil Dubes Cecep Herawan dan Koordinator Umum UT Korea, Syarif Hidayat.
Lulusan yang kali ini mengambil jurusan Bahasa Inggris dan Management ini adalah para pekerja bidang manufaktur yang bekerja dari Senin sampai Sabtu. Rata-rata, mereka pulang kerja baru pukul 20.00 malam. Tidak hanya itu, hari Ahad pun terkadang dihabiskan untuk lembur.
Selain kemeriahan acara, berbagai BUMN, perusahaan lokal dan organisasi kemasyarakatan memberikan hadiah serta apresisasi bagi wisudawan. BNI Cabang Seoul ikut memfasilitasi kemeriahan acara wisuda. Menurut GM BNI, Wan Andi Aryadi TKI yang menjadi sarjana berarti menambah bekal pulang, selain modal dan pengalaman kerja. "Untuk itu, kami siapkan buat mereka dengan Skema Kredit Usaha Rakyat," katanya.