REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Universitas Terbuka (UT) meluncurkan dua program studi (prodi) unggulan baru, yakni Sarjana Pendidikan Agama Islam dan Magister Pendidikan Anak Usia Dini.
“UT sebagai perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh memiliki tanggung jawab sekaligus peluang untuk ikut berpartisipasi meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Tanah Air,” ujar Rektor UT, Prof Ojat Darojat, Selasa (16/1/2024).
Caranya, dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda yang ingin mengembangkan kualifikasi dan kualitasnya sebagai sarjana dan magister pendidikan pada bidang keahliannya masing-masing.
Dia menambahkan saat ini UT memberikan layanan kepada sebanyak 525.360 mahasiswa aktif yang tersebar di 34 provinsi dan lebih dari 50 negara. “Ini merupakan bagian dalam menggelorakan semangat belajar sepanjang hayat bagi semua penduduk Indonesia, terlebih yang masuk dalam usia pendidikan tinggi,” kata dia.
Magister Pendidikan Anak Usia Dini merupakan program studi magister ditawarkan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT. Tiga program sebelumnya, yaitu Magister Pendidikan Dasar, Magister Pendidikan Matematika, dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris.
Program studi itu dirancang dengan keunikan dan keunggulan prodi ditinjau dari kurikulumnya yang terbagi menjadi lima bidang, yaitu Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran, Perkembangan Anak, Manajemen, Analisis Kebijakan, dan Kependidikan Jarak Jauh (PJJ).
Program studi itu juga menawarkan mata kuliah berbasis praktik, yaitu pengasuhan yang menjadi kekhasan program studi. Kemudian, terdapat dua mata kuliah unggulan, yaitu difusi inovasi pendidikan berbasis konteks PJJ serta mendukung profil konsultan dan pengelola PAUD. Kemudian, mata kuliah Studi Komparatif PAUD yang rencananya menghadirkan dosen mitra lintas negara serta memungkinkan mahasiswa asing mengikuti mata kuliah itu.
Selanjutnya, program sarjana PAI dibuka bagi calon mahasiswa guru dan non-guru. Program studi itu, memiliki empat profil lulusan, yaitu pendidik atau praktisi PAI, pembantu peneliti atau pengkaji bidang agama Islam, edupreneur pada bidang PAI, serta penggiat pembelajar sepanjang hayat.
Ojat menyebutkan UT berpartisipasi dalam memenuhi animo pasar akan tingginya kebutuhan guru Pendidikan Agama Islam, baik di sekolah ataupun di madrasah.