Selasa 08 Nov 2016 17:57 WIB

StuNed Tawarkan 100 Kursi Pendaftaran Beasiswa ke Belanda

Rep: Binti Solikhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Beasiswa/ilustrasi
Beasiswa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Belanda kembali menawarkan beasiswa Studeren in Netherland (StuNed) bagi warga negara Indonesia. Kali ini, sebanyak 50-70 kursi untuk program magister ditawarkan bagi lulusan S1/D4, serta program kursus singkat (short course) sekitar 30-50 kursi.

Direktur Netherland Education Support Office Indonesia, Mervin Bakker, mengatakan, StuNed merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Belanda khusus untuk pelajar dari Indonesia. Ini sudah memasuki tahun kelima beasiswa StuNed ditawarkan.

"Sudah ada sekitar 4.000 lebih alumni StuNed. Saat ini StuNed dikhususkan mencari potensi calon pemimpin masa depan, yang tentunya membawa benefit untuk hubungan bilateral kedua negara," kata dia di Surabaya, Senin (7/11).

Oleh sebab itu, bidang-bidang yang dipriorotaskan sesuai dengan kepentingan hubungan bilateral kedua negara. Antara lain, keamanan dan penegakan hukum; agro pangan dan holtikultura, transportasi, (agro) logistik dan infrastruktur;  perdagangan internasional, keuangan dan ekonomi; manajemen kesehatan; serta air.

Menurutnya, jumlah penerima beasiswa StuNed setiap tahun berbeda-beda. Tergantung dari dana yang disediakan oleh Pemerintah Belanda. "Secara umum, ada kenaikan 30 persen setiap tahunnya aplikasi pendaftar yang masuk," imbuhnya.

Selain StuNed, terdapat beberapa program beasiswa lain yang ditawarkan untuk dapat kuliah di negeri kincir angin. Saat ini, terdapat 1.500 pelajar dari Indonesia yang masih menempuh pendidikan di Belanda. Jumlah seluruh alumni dari Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda mencapai 10 ribu orang. "Dukungan Pemerintah Indonesia salah satunya melalui beasiswa LPDP. Bahkan sekarang penerima LPDP yang ke Belanda jumlahnya nomor dua terbanyak," ujarnya.

Ia menambahkan, ada beberapa keunggulan menempuh pendidikan di Belanda. Antara lain, kualitas perguruan tinggi yang tidak kalah dengan universitas lain di negara-negara Eropa. Pelajar akan mendapatkan gelar yang diakui setelah menyelesaikan program studi yang terakreditas. Program S1 dan S2 yang terakreditasi diakui secara resmi oleh Organisasi Akreditasi Belanda dan Flanders (NVAO).

Selain itu, kode etik menetapkan standar bagi perguruan tinggi Belanda dalam berhubungan dengan pelajar internasional. Kode etik mengatur perguruan tinggi Belanda agar menyediakan informasi yang andal dan mudah diakses. Informasi tersebut seperti status akreditasi, kualitas, persyaratan penerimaan, serta sejumlah aturan dan prosedur penting lainnya bagi pelajar internasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement