Selasa 28 Feb 2017 08:08 WIB

FIKES UMM Gandeng Taipei Medical University di Program Magister dan Doktoral

Rep: Christiyaningsih/ Red: Hazliansyah
  Flashmob mahasiswa tandai pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Selasa (8/9).  (foto : dok. Humas UMM)
Flashmob mahasiswa tandai pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Selasa (8/9). (foto : dok. Humas UMM)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berkomitmen meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan fakultasnya. Salah satunya dengan bekerja sama dengan Taipei Medical University (TMU) dalam program magister dan doktoral.

Dengan menggandeng TMU, FIKES UMM mengirimkan dosennya untuk belajar lebih lanjut dalam bidang studi ilmu kesehatan. Hal tersebut disampaikan saat presentasi beasiswa dari TMU, Senin (27/2) di Auditorium UMM.

Dekan FIKES UMM Yoyok Bekti Prasetyo menyatakan, presentasi beasiswa ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan UMM ke TMU pada November 2016 lalu. TMU merespons positif sekaligus tertarik bekerjasama dengan UMM dikarenakan sudah ada dosen UMM yang belajar di universitas swasta tertua di Taiwan tersebut.

Dengan berangkatnya dosen FIKES UMM untuk belajar di TMU semakin memperkuat SDM di lingkungan fakultas. Sebanyak 11 dosen nantinya akan dikirim ke TMU untuk kemudian menempuh studi magister dan doktoral. “Semua terdiri dari program studi Farmasi, Keperawatan dan Fisioterapi,” jelas Yoyok.

Bukan tanpa alasan memilih TMU sebagai tempat tujuan. Dikatakan yoyok ada beberapa kelebihan dan kesamaan antara TMU dan UMM. Konsentrasi TMU sangat jelas yaitu fokus di bidang kesehatan. Entah itu kesehatan masyarakat, keperawatan, fisioterapi,  dan beberapa disiplin ilmu kesehatan lainnya.

“Selain itu, TMU merupakan universitas dengan peringkat 47 se-Asia dan peringkat 122 di QS World University Rangking,” ungkap Yoyok.  

Dalam kesempatan tersebut juga dilangsungkan proses wawancara dosen FIKES UMM yang akan melanjutkan studinya di TMU. “Proses wawancara dilangsungkan hari ini juga, dan nantinya yang lolos akan diumumkan dan langsung mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari TMU hari ini juga,” imbuhnya.

Selain presentasi beasiswa dan rekrutmen, dilangsungkan juga kuliah tamu oleh TMU yang diwakili oleh  Prof Ya-Wen Chu dari College of Public Health and Nutrition. Salah satu yang banyak diuraikan Ya-Wen Chiu adalah peralihan dari Millenium Developmental Goals (MDGs) menuju Sustainable Developmental Goals (SDGs). MDGs.

Dalam hal ini, Ya-Wen Chiu membahas lebih dalam mengenai keprihatinannya perihal angka kematian pasca melahirkan yang tinggi di sejumlah negara. Menurutnya, sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh beberapa hal, seperti pendarahan, komplikasi, atau penyakit berbahaya semisal malaria dan HIV.

“Latar belakang peningkatan kematian ibu, yakni memiliki banyak anak, rendahnya tingkat pendidikan, usia yang terlalu muda atau terlalu tua saat hamil dan melahirkan, atau mengalami diskriminasi gender,” jelasnya dihadapan mahasiswa FIKES dan FK UMM. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement