REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Phillip Securities Imdonesia, bersama Universitas Udayana membuka Galeri Investasi ke-250 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. Ini merupakan langkah BEI untuk membuat pasar modal makin inklusif pada generasi muda dan akademisi.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menjelaskan, salah satu cara BEI memperluas inklusivitas pasar modal Indonesia dan mengenalkan pasar modal sejak dini ke kampus adalah dengan mendirikan Galeri Investasi BEI. Berkonsep 3 in 1 yakni kerjasama antara BEI, perguruan tinggi, dan anggota bursa, diharapkan civitas akademika tidak hanya mengenal pasar modal secara teori saja tapi dapat langsung praktik.
(Baca Juga: Perusahaan Investasi AS akan Luncurkan Dana untuk Mata Uang Digital)
Galeri Investasi BEI di FEB UNUD merupakan yang ke-10 yang diresmikan di tahun ini, yang kelima yang diresmikan di Denpasar, serta yang ketujuh yang diresmikan di Bali. Mitra Anggota Bursa di Galeri Investasi BEI FEB UNUD adalah Phillip Securities Indonesia.
Tito melihat Bali sebagai area menarik karena pada 2014-2015, pertumbuhan transaksi di Bali mencapai 35 persen. ''Jadi Galeri Investasi 250 ini tidak main-main,'' kata Tito di FEB UNUD, Jumat (10/3).
Bila investasi selalu diidentikkan dengan risiko, maka menabung pun punya risiko. Karena itu, di hadapan mahasiwa yang hadir dalam peremsian Galeri Investasi UNUD, Tito mengajak mereka untuk berinvestasi jangka panjang.
''Sepuluh tahun terakhir, return pasar modal Indonesia tertinggi di dunia, pertumbuhannya hampir 200 persen. Ini mengundang investor baru,'' kata Tito.
Jumlah investor pada 2016 naik 30 persen. Keberadaan Galeri Investasi merupakan fasilitasi pengenalan investasi sejak dini. Universitas, lanjut Tito, adalah mitra perkembangan jangka panjang pasar modal. Selaim jadi investor, universitas juga menyokong SDM yang berkarier di pasar modal.
Saat ini telah ada 15 Anggota Bursa yang telah membuka cabang di Bali. Jumlah investor di Bali saat ini mencapai 8.617 single investor identification (SID) yang memiliki 10.290 sub rekening efek. Jumlah investor terbanyak di Bali berada di daerah Denpasar dengan jumlah 5.075 SID, Badung 1.396 SID dan Gianyar 530 SID.