REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) meraih gelar Inovasi Terbaik dalam Forum Inovasi & Teknologi (FIT) dan Konferensi Nasional Inovasi dan Technopreneurship (KNIT) akhir tahun lalu. Konferensi dan pameran tahunan tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Inotek dan didukung penuh oleh The Lemelson Foundation yang berbasis di Portland, Oregon, Amerika Serikat.
Salah satu kompetisi yang diadakan di gedung IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, itu adalah Kompetisi Karya Ilmiah Mahasiswa dengan tema utama “Scalable Impact"
.
Siaran pers IPB yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/7) menyebutkan, tim mahasiswa IPN terdiri dari dua orang mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) yaitu M Ari Purnama Adji dan Amir Machmud. Keduanya menggagas ide perangkap hama keong untuk persawahan padi di Indonesia. Gagasan alat pengusir hama keong memang dibutuhkan oleh petani.
Ari Purnama Aji mengemukakan, populasi keong sawah yang melimpah tentunya akan membuat proses produksi padi sawah tidak optimal. Hama ini dapat memakan tanaman-tanaman padi muda sehingga tanaman tersebut tidak menghasilkan bulir padi seperti normalnya apabila tidak dikendalikan.
Belum lagi reproduksi keong terbilang masif karena satu ekor induk keong bisa menghasilkan telur sebanyak tiga ratus keong sawah. “Petani mengatasi masalah tersebut masih dengan mengambilnya secara manual dengan tangan. Namun, tentunya kurang efektif,” ujar Ari.
Ia menyebutkan, alat perangkap keong ini dipabrikasi di laboratorium manufacturing, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB), Fateta IPB. Proses pembuatan alat memakan waktu satu minggu. Alat tersebut dipamerkan dalam forum dan mendapat perhatian dari para partisipan yang datang.
“Kompetisi ini dapat membuka wawasan saya mengenai teknologi tepat guna” ujar Ari. Ia mengaku, berinovasi dan bermanfaat bagi orang lain khususnya petani, itulah yang menjadi semangatnya dan tim sehingga mengantar mereka mendapat inovasi terbaik.
Ari menjelaskan, lomba inovasi ini memiliki beberapa tahap pelaksanaan mulai dari seleksi desain rancangan alur hingga final. Selama babak final, M Ari Purnama Adji dan tim berkompetisi melawan sembilan finalis lainnya dari berbagai perguruan tinggi. Adapun penilaian yang dihadapi berupa presentasi dan pameran alat teknologi mereka.