Jumat 04 Aug 2017 18:30 WIB

Mahasiswa ITS Kembangkan Mesin Pengering Padi

Petani memanen padi dikawasan Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: ANTARA
Petani memanen padi dikawasan Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lima mahasiswa Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan mesin pengering untuk mengawetkan hasil panen hortikultura berbasis smartphone guna mengoptimalkan produksi padi para petani.

Ketua tim Achmad Syarif Hidayat di Surabaya, Jumat (4/8) mengatakan alat yang dia ciptakan bersama keempat temannya yakni Indra Yogi Prayuga, Sapto Wahyu Sudrajat, dan Windy Rizqia Arsy diberi nama "Horticultura Fluid Flow Drier" (H-FLORY) dan dilengkapi dengan sensor suhu serta kelembaban sebagai komponen sistem otomasi.

"Selama ini petani di Indonesia menggunakan metode pengeringan secara konvensional dengan kendala iklim. Telah banyak muncul solusi dari permasalahan iklim seperti pembakaran biasa, oven, maupun yang bersistem otomasi canggih. Namun ini pun masih tidak hemat energi," ujar Achmad.

Dia menjelaskan, dalam pengoperasiannya, pengaturan suhu dan kelembaman antarjenis tanaman tidak sama. Karena itu alat diatur secara khusus untuk jenis tanaman tertentu. Seperti, cabai hanya boleh dipanaskan pada suhu 60 derajat celcius.

Data tersebut telah tersimpan pada smartphone yang telah tehubung dengan bluetooth. Dari aplikasi yang telah disediakan itu, pengguna cukup mengoperasikan sesuai jenis tanaman dan suhu yang diinginkan.

Dia mengatakan, pengering konvensional membutuhkan waktu lima hingga tujuh hari. Sedangkan H-FLORY mampu mengeringkan hingga delapan kilogram produk dalam waktu 12 jam. Dikatakan hemat energi, karena alat ini hanya memerlukan 1,5 kilogram gas untuk menyuplai api.

"Alat kami dilengkapi dengan control box yang dapat memonitor suhu dan kelembaban di dalamnya," tutur Achmad.

Achmad menambahkan, alat tersebut dapat mengalirkan panas secara merata meski memiliki bentuk rak bersusun dengan dimensi 50x50x50 cm. "Desain tersebut dapat memberikan kualitas yang sama pada semua tingkatan," ucapnya. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement