REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui tim Batharasurya Hydrone untuk pertama kalinya mengikuti kompetisi Hydrocontest. Lomba kemaritiman hemat energi tersebut diselenggarakan di Saint-Tropez, Prancis, mulai 4-10 September 2017.
Hydrocontest merupakan kompetisi pelajar internasional pertama yang didedikasikan untuk efisiensi energi di dunia maritim. Kompetisi tersebut rutin diadakan oleh Hydros Foundation yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat umum tentang tantangan melestarikan sumber daya air. Tahun ini, ajang bergengsi yang memasuki tahun keempat itu diikuti oleh 23 tim yang terdiri dari 200 mahasiswa berasal 13 negara.
Selama tujuh hari ini, tim Batharasurya Hydrone ITS berjuang untuk menampilkan yang terbaik. Hari pertama, telah dilakukan inspeksi lambung dan elektrik pada kapal. Kapal Batharasurya Hydrone telah dinyatakan lolos mengikuti babak kualifikasi pada Selasa (5/9), untuk diambil menjadi 16 peserta nantinya.
Dalam kompetisi yang didukung oleh the Socit Nautique de Saint-Tropez tersebut terdapat dua kategori utama lomba yang dilombakan. Masing-masing, kategori mass transport yang menyimulasikan pergerakan kapal barang dengan beban berat 200 kg, serta kategori light boats yang menuntut peserta bisa menggambarkan transportasi kapal untuk orang yang nyaman dengan beban seberat 20 kg.
"Untuk saat ini, kami tim Batharasurya Hydrone ITS hanya mengikuti satu kategori lomba saja, yakni kategori light boats," kata dosen pembimbing tim Batharasurya Hydrone ITS,Wasis Dwi Aryawan, melalui siaran pers.
Menurutnya, selain karena baru kali pertama, keterbatasan dana juga menjadi alasan tim Batharasurya hanya mengikuti satu kategori lomba. Meski demikian, tim Batharasurya Hydrone ITS tetap optimistis bisa meraih hasil terbaik dengan inovasi yang disuguhkan kali ini. Kami optimistis menang dalam kategori ini," ucap Kepala Departemen Teknik Perkapalan ITS tersebut.
Kapal Batharasurya Hydrone kali ini berbeda dari kapal Batharasurya ITS sebelumnya yang menggunakan tenaga surya sebagai penggerak mesinnya. Kali ini, kapal Batharasurya Hydrone menggunakan tenaga baterai sebagai bahan bakar.
"Dalam lomba ini, baterai sudah disediakan oleh panitia lomba. Kapal ini juga dikendalikan dengan remote control dan tanpa awak," kata Wasis.