REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Winaya Mukti (Unwim) mewisuda sebanyak 469 orang lulusannya. Para lulusan itu terdiri dari 299 lulusan program Magister dan 170 orang lulusan program Sarjana.
Menurut Sekda Jabar, Iwa Karniwa, semua lulusan Unwim bisa profesional dan mendalami apa yang menjadi garapan pengetahuannya sehingga bisa menjadi tenaga ahli yang profesional. "Misalnya, lulusan Fakultas Pertanian harus paham kultur jaringan jadi pohon pisang yang awalnya berbuah sedikit, jadi bisa banyak. Semua lulusan Unwim harus benar-benar jadi ahli dibidangnya," ujar Iwa, Kamis (21/12).
Iwa berharap, semua lulusan Unwim memiliki integritas menyangkut tata kelola keuangan yang relatif bersih. Sehingga, bisa memajukan organisasi tempatnya bekerja nanti.
"Lulusan Unwim juga harus memiliki Networking dalam bahasa agama mungkin silaturahim karena tak akan maju tanpa ada bantuan orang lain," katanya.
Selain itu, lulusan Unwim pun harus memiliki displin. Mereka, harus hadir tepat waktu dalam setiap kesempatan agar menjadi profesional. Ia pun yakin, lulusan Unwim yang disiplin akan membuat Jabar maju dan mendorong Kndonesia maju. "Wisuda bukan akhir tapi mendalami bagaimana bisa profesional," tegasnya.
Rektor Unwim Ai Komariah mengatakan, memasuki era globalisasi ini, sistem pendidikan tinggi di Indonesia harus bisa menjawab berbagai tantangan global. Yakni, perguruan tinggi harus memiliki kredibilitas institusional secara utuh dan menyeluruh.
"Sistem ini harus memiliki akuntabilitas yang tinggi terhadap masyarakat, menunjukkan efisiensi dalam operasionalnya, menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki manajemen internal yang transparan dan memenuhi standar," ujarnya.
Untuk mencapai itu semua, kata dia, Unwim terus berusaha untuk menunjukan eksistensinya sebagai suatu lembaga pendidikan tidak hanya dikenal sebagai menara gading yang memiliki wibawa akademik. Namun, menjadi menara air yang dapat menyejahterakan masyarakat di sekitarnya.
Dalam bidang pendidikan, katadia, Unwim terus berusaha meningkatkan dan melengkapi sarana dan prasarana salah satunya yang berkaitan dengan informasi teknologi dengan diluncurkannya web unwim.ac.id. Serta, membuat jaringan WAN, sehingga dikemudian hari semua kegiatan bisa berbasis IT.
"Kami juga berusaha menjalin kerja sama dengan lembaga sertifikasi atau kelompok profesi untuk uji kompetensi dalam rangka melengkapi lulusan dengan sertifikat profesi sebagai surat keterangan pendamping ijazah," katanya.
Dalam bidang sumberdaya manusia, kata dia, Unwim juga mendorong para dosen untuk terus mengembangkan dirinya baik melalui studi lanjut, meningkatkan jabatan fungsional, meningkatkan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maupun sertifikasi dosen sebagai wujud profesionalisme dosen. Yakni, dengan pengembangan sarana dan prasarana maupun sumber daya manusianya.
"Kami pun berusaha menjawab tantangan global dengan menghasilkan para lulusan yang mampu bersaing," katanya.
Ai menjelaskan, berbagai program kegiatan maupun kerja sama sudah lama dirintis dan dikembangkan oleh Unwim. Yakni, kepemilikan sistem teknologi pertanian hidroponik dan aeroponik yang merupakan percontohan bagi masyarakat dan Perguruan Tinggi lain. Kedua, memproduksi pupuk hayati seperti PGPr (Plant Growth Promotion Rhizobacterium), mol (mikroorganisme lokal), kompos, dan pestisida nabati yang mampu dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Unwim.
Ketiga, kata dia, pengelolaan kultur jaringan yang sudah menjadi ajang bisnis mahasiswa yang terhimpun dalam Himpunan Muda Budidaya Invitro (HIMUBIN). Selanjutnya, menghasilkan silangan-silangan tanaman anggrek dan tanaman hias lainnya yang saat ini sudah masuk tahap seleksi dan bahkan ada yang sudah mendapatkan HAKI tingkat Internasional.
"Kami pun memiliki lisensi dan perlindungan indikasi geografis (IG) untuk empat varietas ubi di empat kecamatan dengan label ubi cilembu sumedang, Kopi Jawa Barat, Kedelai, dan Stawberri," katanya.