REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis mengatakan UI berusaha untuk menciptakan SDM yang kreatif, andal, tangguh dan responsif yang sejalan perkembangan zaman. Dia mengatakan kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih inovatif, penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran, dan inovasi menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.
Anis mengatakan untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, UI terus memperbaiki diri dan berinovasi. Inovasi yang dilakukan UI antara lain inkubator bayi hemat energi, kapal plat datar, vaksin kontrasepsi untuk pria, vaksin anti karies, deterjen cuci ramah lingkungan, dan kegiatan UI Peduli.
"Ini adalah bentuk kolaborasi antarilmu di UI dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang berkontribusi dalam memecahkan permasalahan bangsa," kata Anis dalam pidatonya pada Des Natalis UI ke-68 di Balairung UI Depok, Jumat (2/2).
Di masa mendatang, UI tetap akan meningkatkan prestasi agar mampu berkontribusi dalam menjawab permasalahan dan tantangan bangsa di tingkat nasional dan global. Presiden Joko Widodo memuji Universitas Indonesia sebagai perguruan tinggi yang menyumbangkan menteri terbanyak dalam Kabinet Kerja.
Sebelumnya dalam pidatonya pada acara yang sama, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Universitas Indonesia sebab UI penyumbang terbanyak menteri-menteri di Kabinet Kerja, sampai saat ini ada enam alumni UI yang membantu di Kabinet Kerja. Presiden lalu menyampaikan satu per satu menteri anggota Kabinet Kerja yang merupakan alumni UI.
"Pak Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian ini dari UI, Ibu Puan Maharani sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dari UI, Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan dari UI," ungkap Presiden.
Setiap Presiden menyebutkan nama-nama menteri tersebut diresposn dengan tepuk tangan dari ratusan mahasiswa UI. "Ibu Nila Moeloek Menteri Kesehatan, yah tidak hadir, mau saya kenalkan gak hadir. Bapak Sofyan Djalil Menteri Agraria dan Tata Ruang dari UI, Pak Bambang Brodjonegoro, Kepala Bappenas juga dari UI. Saya cari-cari di depan ternyata di belakang," kata Presiden.
Saat itu, Bambang Brodjonegoro menggunakan toga profesor Fakultas Ekonomi UI dan duduk di panggung yang berada di belakang Presiden Jokowi. "Tambah satu lagi yang doktornya dari UI, Pak Moeldoko, Kepala Staf Presiden juga dari UI. Sehari-hari sama saya juga Pak Sukardi Rinakit, Pak Johan Budi, juga dari UI," jelas Presiden.
Dua nama tersebut adalah staf khusus Presiden. "Ini menunjukkan UI itu gudangnya orang-orang pinter, UI itu sumbernya pejuang pembangunan dan UI itu sumber inspirasi dan energi untuk satu tujuan, Indonesia maju," kata dia.
Presiden Joko Widodo (tengah) diberi kartu kuning oleh Ketua BEM UI Zaadit. (Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Baca juga: Arti Kartu Kuning dari Ketua BEM UI untuk Jokowi