Ahad 10 Jun 2018 11:56 WIB

Mahasiswa UGM Sulap Cangkang Udang Jadi Pembersih Kloset

Di dalam limbah cangkang udang ini mengandung kitosan yang dapat menghambat pertumbuh

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Karta Raharja Ucu
Lima mahasiswa/mahasiswi UGM mengolah limbah udang menjadi pembersih kloset duduk
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Lima mahasiswa/mahasiswi UGM mengolah limbah udang menjadi pembersih kloset duduk

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengolah limbah cangkang udang menjadi pembersih kloset duduk. Jika limbah cangkang udang selama ini dibuang begitu saja, kelima mahasiswa ini malah mampu mengubahnya jadi pengurang penyebaran bakteri di kloset duduk.

Produk pembersih kloset yang dilabeli nama Clozer ini dikembangkan Andita Palupi, Muthia Restiningsih, Nafis Endiana Ramadhanti dan Nuzulia Izmi dari Perikanan UGM dan Sigit Fitriyanto dari Kimia UGM. Andita mengatakan, pengembangan produk ini berawal dari keprihatinan terhadap kebersihan kloset duduk di tempat-tempat umum yang kurang dijaga kebersihannya. Hal itu malah tentu bisa membahayakan kesehatan penggunanya seperti infeksi kulit.

Keprihatinan itu membuat Andita dan empat rekannya lantas mencoba mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Dimulailah riset dan menemukan limbah kulit udang yang memiliki kandungan anti bakteri.

Terkait pemilihan limbah cangkakng udang, Andita menjelaskan kalau selain keberadaannya yang cukup melimpah, cangkang udang ini belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Malah, kebanyakan hanya dibiarkan dan berakhir di tempat sampah.

"Padahal, di dalam limbah cangkang udang ini mengandung kitosan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri," kata Andita di Ruang Fortakgama UGM, Kamis (7/6).

Kemudian, kelimanya merancang proses pembuatan pembersih kloset berbahan limbah cangkang udang. Kitosan cangkang udang diolah menjadi pembersih dengan penambahan senyawa-senyawa lainnya, dan dicampur dan diaduk selama dua jam.

Setelah itu, dilakukan penambahan aroma dan dilakukan penyaringan untuk memperoleh cairan pembersih bening tanpa endapan. Menurut Andita, produk Clozer telah melalui uji laboratorium yang hasilnya menunjukkan efektif membunuh bakteri ecoli dan salmonella.

"Dengan tisu ini bisa membunuh hingga 80-90 persen bakteri tanpa penggunaan alkohol," ujar Andita.

Mutia menambahkan, produk ini ditawarkan dalam kemasan tisu basah dengan empat varian aroma yakni lemon, lavender, apel dan pine. Masyarakat dapat memperoleh produk ini seharga Rp. 5.000 untuk satu pak yang berisikan lima tisu basah.

Saat ini, pemasaran sudah dilakukan melalui daring seperti di Tokopedia dan Shopee. Selain itu, Clozer dapat dipesan lewat Instagram di @closetclozer.id serta Line @xek3430w.

Inovasi yang dikembangkan para mahasiswa muda ini berhasil lolos mendapatkan dana hibah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Dikti. Tentu, pengembangannya dapat meningkatkan nilai ekonomi limbah cangkang udang.

photo
Pembersih kloset dari limbah cangkang udang ciptaan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Produk bernama Clozer itu sendiri dikembangkan mahasiswa Perikanan dan Kimia UGM. Foto: Wahyu Suryana/ Republika

Mutia menekankan, produk ini cocok digunakan untuk segala jenis usia dan bersifat tahan lama hingga enam bulan. Penggunannya juga tergolong mudah karena hanya dengan mengelap dudukan kloset dengan Clozer sebelum menggunakannya.

"Produk ini menjadi inovasi baru selain produk pembersih semprotan yang telah beredar di pasaran," kata Mutia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement