REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesai (Pinsar), Singgih Hanuratmoko, menilai petani dan peternak merupakan sosok pahlawan lain di Indonesia. Terutama, atas semua sumbangsih yang mereka beri kepada bangsa.
"Petani dan peternak itu merupakah pahlawan," kata Singgih saat mengisi Seminar Nasional Perunggasan di Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Sabtu (14/7).
Karenanya, ia merasa prihatin melihat banyaknya lulusan pertanian maupun peternakan, yang malah mengalihkan karirnya ke bidang-bidang lain. Tidak terkecuali, yang malah mendayagunakan ilmunya ke luar negeri.
Padahal, lanjut Singgih, pangan yang merupakan hasil dari pertanian dan peternakan merupakan harta karun di masa depan. Maka itu, ia mengingatkan jika pangan harus menjadi tantangan yang dapat dikuasai Indonesia. "Sebab pangan dan air, yang akan jadi rebutan di masa depan," ujar Singgih.
Untuk itu, ia berharap, perguruan-perguruan tinggi tidak berhenti memberikan motivasi ke mahasiswanya untuk menekuni pertanian dan peternakan. Sehingga, sekalipun tidak menjadi petani dan peternak, merekalah yang dapat membimbing petani dan peternak memiliki nilai istimewa.
Seminar yang mengangkat tema Sektor Perunggasan ATM Hidup Petani itu juga menghadirkan pembicara-pembicara mulai Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Sugiono, sampai Ketua Perhimpunan Insan Perungasan Indonesia (Pinsar), Singgih Hanuratmoko.
Ada pula Sekjen Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), Sugeng Wahyudi, dan Asisten Vice President Poultry Breeder PT Charoen Pokphand Indonesia, Jusi Jusran, yang turut mengisi seminar.