Jumat 14 Sep 2018 11:39 WIB

STP Bakal Jadi Pionir Program S3 Pariwisata di Indonesia

Selama ini di Indonesia yang memikirkan konsep wisata bukan orang wisata.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung terus memproses pengajuan izin pembukaan program S3 Pariwisata.
Foto: Arie Lukihardianti
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung terus memproses pengajuan izin pembukaan program S3 Pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia, belum memiliki program Doktor Terapan Pariwisata atau S3. Karena itu, saat ini, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung terus memproses pengajuan izin pembukaan program S3 Pariwisata ini agar memperoleh izin. Nantinya, setelah izin keluar maka program S3 STP Bandung ini menjadi pionir di Indonesia. 

"Dari 135 universitas di 23 negara baru 8 negara yang punya program S3 Pariwisata. Malaysia saja punya 3. Nah program doktoral Pariwisata STP Bandung ini nanti sebagai embrio di Indonesia," ujar Direktur Pascasarjana, Haryadi Dharmawan, kepada wartawan, kemarin.

Menurut Haryadi, untuk membuka program S3 pariwisata murni ini memang tak mudah. Bahkan, prosesnya cukup lama terutama menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM). Usalan program ini, sudah diajukan sejak 2016. Permohonan pun, saat itu, sudah disetujui dan diklarifikaisi. Kemudian, pada November 2017 dilakukam klarifikasi pertama. 

"Sekarang klarifikasi hasil evaluasi kedua kembali dilakukan. Harapannya, mudah-mudahan prosesnya bisa selesai. Katanya memang masih ada beberqpa item yang harus diperbaiki," kata Haryadi.