Senin 15 Oct 2018 14:06 WIB

KEPK UMM: Wajib, Pemikiran Etis dalam Penelitian Kesehatan

Penelitian bidang yang mengambil manusia dan hewan sebagai subjek harus memenuhi EC.

Red: Fernan Rahadi
Universitas Muhammadiyah Malang
Foto: .
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Komisi Etik Penelitian Kesehatan Universitas Muhammdiyah Malang (KEPK UMM) mengadakan pelatihan Etik Dasar Lanjut (EDL) untuk menekankan berpikir ilmiah dan etis dalam suatu penelitian. Sebab, peneliti harus mempunyai pemikiran etis dalam melakukan penelitiannya yang mengambil subyek manusia atau hewan. Tak kalah penting, pemikiran etis juga wajib dihadirkan agar sebuah penelitian mempunyai batasan yang jelas. 

Dalam pelatihan ini, Hidajah Rachmawati selaku Sekretaris KEPK UMM menegaskan, sebuah penelitian sudah sangat wajar jika harus berpikir ilmiah namun peneliti tidak boleh melupakan pemikiran etis.

"Jadi kalau selama ini sebuah penelitian pasti disandarkan pada berpikir ilmiah, kan sudah. Tetapi harus juga dibarengi berpikir etis kalau subjek penelitiannya adalah manusia dan hewan,” kata Hidajah dalam siaran persnya, Ahad (14/10). 

Tak kalah penting, kata Hidajah, penelitian yang dilakukan dalam bidang apapun yang mengambil manusia dan hewan sebagai subjek harus memenuhi Etical Clearence (EC). EC adalah kelayakan etis yang tertulis untuk menentukan sebuah penelitian itu layak dilakukan atau tidak. “Supaya apa penelitian harus mempunyai Etical Clearence? Supaya tidak ada subjek atau manusia yang dieksploitasi,” katanya menambahkan.