REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB) berkunjung ke Japanese National Institute for Environmental Studies (NIES) di Tsukuba, Jepang, Selasa (23/10). Kunjungan ini dilakukan setelah sebelumnya NIES berkunjung ke IPB pada Agustus 2018 lalu.
Hadir dalam kunjungan ini yakni Rektor IPB Arif Satria, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB MA Chozin, dan Kepala Sub Direktorat Pelayanan Program Internasional Sintho Wahyuning Ardie. Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Alinda FM Zain turut mendampingi delegasi IPB dalam kunjungan tersebut.
Fokus diskusi pada kunjungan ini adalah mengenai Smart Eco-monitoring System for Low Carbon Society, Genetic Resource Bank for Endangered Species in Asia, dan Japan Environment and Chlidren's Study (JECS). Delegasi berkesempatan untuk mengunjungi instalasi Bank Gen Time Capsule yaitu unit preservasi plasma nutfah berteknologi kriyopreservasi di NIES.
"Upaya membangun Bank Gen ini penting mengingat Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati yang harus dikonservasi," kata Arif, dalam keterangan tertulis, Selasa.
Presiden NIES Jepang Prof. Chiho Watanabe sedang berdiskusi dengan Rektor IPB Arif Satria di Tsukuba Jepang, baru-baru ini.
Kerja sama antara IPB dan NIES juga ditargetkan untuk mempercepat IPB Green Campus 2020. Kedua institusi sepakat untuk mengembangkan Sistem Cerdas Monitoring Lingkungan yang sangat penting dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
"NIES sudah memberikan sejumlah bantuan alat monitoring dan selama ini telah mengalun kerjasama dengan CCROM IPB," lanjut dia.
Pada hari yang sama, delegasi juga melakukan kunjungan kehormatan ke The University of Tokyo, Jepang. Kunjungan bertujuan untuk memperkuat kerjasama yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun antara IPB dan the University of Tokyo.