Kamis 25 Oct 2018 14:49 WIB

FSGI Sayangkan Kuota SNMPTN 2019 Dikurangi

Banyak siswa yang telah 'menabung' nilai sejak kelas sepuluh

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyayangkan berkurangnya kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2019. Sebab, selama ini banyak siswa yang telah 'menabung' nilai sejak kelas sepuluh dengan harapan diterima ke salah satu PTN melalui jalur SNMPTN.

"Sebaiknya panitia SNMPTN memberikan apresiasi lebih terhadap proses pembelajaran yang sudah diikuti siswa, hingga akhirnya melahirkan output berupa nilai rapor yang sangat baik," kata Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim saat dihubungi Republika, Kamis (25/10).

Jika alasan dikuranginya kuota SNMPTN karena nilai siswa ketika sekolah dan kuliah berbeda, menurut Satriwan itu adalah variabel lain. Sebab ketika di perkuliahan konteks motivasi, aktivitas belajar, lingkungan akademik, budaya belajar semuanya berbeda dari masa SMA.

"Mestinya menjadi pertanyaan bagi universitas, mengapa siswa SNMPTN tersebut 'biasa-biasa' saja di perkuliahan. Tidak lagi berprestasi?" ucap Satriwan yang juga mengajar di SMA Labschool Jakarta.