REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencoba mengembangkan prototipe mini 3D printing sebagai media pembelajaran. Khususnya, bagi Program Studi Teknik Mekatronika.
Teknologi 3D printing merupakan teknologi yang sedang hits di dunia. Utamanya, bagi bidang yang berkaitan dengan cetak dan mencetak. Printer 3D menghasilkan benda padat bukan seperti mencetak selembar 2D yang dilakukan printer biasa.
Printer 3D ini telah melengkapi teknologi 2D yang sudah lama digunakan sebagai alat cetak yang hasilnya berupa lembaran dua dimensi. Teknologi printer 3D berbeda dengan substractive manufacturing, seperti yang ada di mesin CNC.
3D printing menganut teknologi additive manufacturing dengan objek terbangun membentuk layer per layer material, bukan membuang material seperti laser cutting. Pengembangan ini semakin penting dilakukan perguruan tinggi.
Keempat mahasiswa adalah Maruf Wahyu Purnomo, Choirul Abdul Jabar, dan Ova Maulida dari Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika dan Tiara Wahyunengsi dari Prodi Pendidikan Teknik Elektro.
Salah satu pengembang, Maruf, mengatakan, latar belakang pembuatan produk ini karena Teknik Mekatronika sebagai prodi tergolong baru di SMK maupun kampus. Karenanya, media pembelajarannya juga masih sangat terbatas.
Apalagi, bidang 3D printing mengingat produk yang beredar di pasaran harganya cukup mahal hingga puluhan juta. Maruf berharap, prototipe itu bisa menjadi perangkat pembelajaran yang bermanfaat.
"Yang mampu membantu siswa dalam meningkatkan kompetensi mereka tentang cara kerja dan aspek 3D printing, terlebih teknologi printing terus berkembang pesat dari waktu ke waktu," kata Maruf.
Mini 3D printing yang dikembangkan merupakan prototipe 3D printer dengan banyak fitur yang menggunakan mini PC Raspberry PI berbasis OS Linux. Sehingga, aman dari berbagai virus.
"Untuk pengembangan hingga benar-benar menyerupai 3D printing, kami masih perlu melakukan kalibrasi software, hardware, dan penambahan beberapa komponen, seperti heat bed serta saluran untuk likuidnya," ujar Maruf.