REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) melalui Program Magister Akuntansi dan Program Magister Manajemen akan mengadakan "Joint Halal Research Inbound Mobility Program". Program bagian kerjasama antara UM dengan Universiti Putra Malaysia (UPM) ini akan diselenggarakan pada 10 sampai 24 Desember 2018 di Selangor Malaysia.
Sebelum berangkat, 20 mahasiswa UM telah melakukan penelitian di beberapa daerah. Wilayah-wilayah tersebut, yakni Pasuruan, Mojokerto, Malang, Batu, dan Blitar untuk mendukung kerjasama tersebut. Harapannya, kegiatan ini dapat menghasilkan artikel yang dipublikasikan pada prosiding yang dikeluarkan oleh UPM
"Sehingga dapat meningkatkan jumlah publikasi di UM," kata Staf Humas UM, Cipto Wardoyo di Malang, belum lama ini.
Sebelumnya, menurut Cipto, FE UM pernah mengirimkan tim ke UPM khususnya ke Institut of Halal Food UPM. Dari pertemuan tim tersebut diadakan diskusi yang menghasilkan kerjasama kedua belah pihak dalam bentuk riset bersama. Tim UM diminta untuk meneliti tentang makanan halal yang berada di lima kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Cipto menjelaskan, pengumpulan data telah dilakukan oleh 20 orang mahasiswa. Puluhan mahasiswa ini terdiri masing-masing 10 orang dari S2 Magister Akuntansi dan Magister Manajemen. Seluruh mahasiswa pascasarjana ini akan dikirim ke Malaysia.
Hasil pengumpulan data selanjutnya akan dibawa ke Malaysia untuk diteliti lebih lanjut. Selama hampir dua pekan di Malaysia, seluruh mahasiswa akan mengikuti jadwal begitu ketat yang telah dibuat oleh tim UPM. Para mahasiswa akan dilatih tentang teknik analisis data penelitian kualitatif menggunakan perangkat lunak, Nvivo.
"Seluruh mahasiswa akan melakukan rangkaian pelatihan di sana, penganalisisan data, dan produk akhir yang dihasilkan mahasiswa adalah artikel dari hasil penelitian,” jelasnya.
Dari seluruh rangkaian tersebut, akan ada lima artikel yang dibuat sesuai dengan tempat dilakukannya penelitian. Selama di Malaysia seluruh peserta akan mendapatkan jadwal tertentu yang disebut simposium. Mahasiswa peneliti dari UM dan UPM yang telah didampingi dosen akan menyajikan hasil penelitiannya masing-masing.
"Dan dengan adanya simposium ini, kita dapat melihat bagaimana halal food yang ada di Malaysia dan di Indonesia,” lanjutnya.
Pada pekan depan, FE UM telah menjadwalkan untuk mengirim dosen pendamping. Mereka bertugas untuk mendampingi seluruh mahasiswa saat melaksanakan simposium.
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu mewujudkan lima artikel ilmiah yang akan dipublikasikan dalam prosiding, baik berbahasa Indonesia maupun Inggris. Kemudian diharapkan dosen FE UM yang dikirimkan juga dapat mendalami bidang-bidang tertentu yang dibutuhkan.
"Selain itu, kita juga berkeinginan untuk dapat mendatangkan mahasiswa dari luar negeri untuk melakukan penelitian kolaboratif bersama di UM, baik bidang akademik maupun budaya,” pungkasnya.