REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) berhasil melakukan Kuliah Kerja Komunikasi (K3). Ada tiga mahasiswa yang melakukan K3 ditingkat nasional dan internasional.
Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Hofyan Nazaki yang melakukan K3 di KBRI Sofia Bulgaria, Lulu Nur Syaidah di Perusahaan IT Swasta di Belanda dan Arif Mansyah di Kantor Staf Presiden RI. Kedatangan ketiganya pada Rabu (9/1) lalu itu pun disambut baik oleh berbagai dosen di UIN Suka.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum) UIN Suka, Mochammad Sodik mengatakan, K3 merupakan salah satu mata kuliah wajib Prodi Ilmu Komunikasi. Tahun ini, beberapa mahasiswa Ilmu Komunikasi yang melakukan K3 tersebar di berbagai persahaan dan lembaga baik swasta maupun pemerintah.
Ia menyebutkan, hal ini merupakan sebuah prestasi dan ini harus terus ditingkatkan terus. Sebab, hal itu dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa lainnya untuk ikut berprestasi.
"Kami berharap, ini bisa memotivasi mahasiswa yang lain agar mempunyai daya saing di era milenial sekarang ini. Semoga semakin banyak mahasiswa Fishum yang mengisi daftar prestasi UIN Sunan Kalijaga," kata Sodik berdasarkan siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/01).
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fishum, Sulistyaningsih mengatakan, prestasi ini tentunya membuat pihak UIN Suka bangga. Dengan fasilitas yang minim, lanjutnya, mahasiswa tetap memiliki semangat untuk terus belajar dan berkarya baik ditingkat nasional maupun internasional.
"Semangat ini yang harus menular ke mahasiswa Fishum lain agar tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi juga bisa beraktivitas untuk mengembangkan soft skillsnya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan gigih," katanya.
Salah satu mahasiswa K3, Hofyan Nazaki mengatakan, proses yang ia lakukan untuk dapat K3 di luar negeri membutuhkan waktu yang cukup lama. Ia mengaku telah mempersiapkan hal ini setahun sebelumnya.
"Saya mempersiapkan dari nol," kata Nazaki.
Nazaki sendiri telah diterima di beberapa KBRI setelah mengajukan permohonan melalui e-mail. Nmun, ia memutuskan untuk memilih Bulgaria karena fasilitas yang ditawarkan lebih lengkap dan lebih baik dari KBRI lain.