Kamis 07 Feb 2019 14:48 WIB

Riset Interdisiplin, IPB Gandeng Universitas Adelaide

IPB dan Universitas Adelaide membuka program double degree master bidang ekonomi.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Rektor IPB Arif Satria dan Presiden Universitas og Adelaide
Foto: dok. Istimewa
Rektor IPB Arif Satria dan Presiden Universitas og Adelaide

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalin kerja sama riset interdisiplin dengan Universitas Adelaide Australia. Sebelumnya, pada 2005, kerja sama kedua instansi tersebut juga pernah dilakukan secara intensif.

“Kerja sama kali ini diawali dengan kegiatan riset bersama dan kemudian bertahap membuka program double degree master bidang ekonomi. Risetnya bertema food and reshources dan juga smart farming,” kata Rektor IPB Arif Satria, Rabu (6/2).

Dia menjelaskan, program double degree yang dilakukan akan melibatkan instansi, kementerian, dan pemerintah daerah provinsi. Arif mengatakan, Kementerian Perdagangan telah mengirimkan dua batch mahasiswa, dua batch mahasiswa dari Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, dan turut serta juga dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Selanjutnya, program double degree juga mencakup bidang inovasi dan kewirausahaan dengan mahasiswa dari Kementerian Perindustrian. Program penelitian kerja sama yang ada melalui skema pendanaan dari ACIAR yang juga telah berjalan antara Center for Global Studies and Resourches dengan IPB.

Di sisi ademik, kata dia, perluasan kerja sama akan segera dilakukan dengan membuka program baru pendidikan gelar ganda doktor (S3) di bidang ekonomi dan lainnya. Kerja sama tersebut diharapkan dapat memajukan iklim akademik yang semakin maju antara dua instansi untuk menciptakan hasil manfaat dari bidang yang dikaji.

Sementara itu, kata dia, kegiatan mobilitas dosen Universitas Adelaide Australia ke IPB secara rutin dilakukan tiap tahunnya. Hal itu dilakukan guna memberikan pelatihan terkait dengan penumisan artikel, kuliah tamu, dan juga menjadi pembicara pada seminar.

“Mahasiswa dari Universitas Adelaide juga sering mengikuti kegiatan summer course di Fakultas Peternakan IPB,” kata Arif.

Arif juga mengatakan pengalamannya mengunjungi School of Food, Agricultural and Wine di Waite Campus Universitas Adelaide, Australia. Dia menyebut, kampus tersebut memiliki fasilitas terkini dan tercanggih untuk mendukung penelitian frontiers seperti Plant Genomics Center, Plant Phenomics, dan Plant Accelerator Facilities.

“Fasilitas-fasilitas tadi dapat mendukung kegiatan penelitian pemuliaan tanaman agar dapat menghasilkan varietas baru yang bisa dipercepat. Ini untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement