REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Purwanto, meneliti tentang pengaruh bentuk tes formatif dan kemampuan berpikir terhadap hasil belajar. Hasil penelitian tersebut dibacakan saat pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar IAIN Surakarta dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di kampus IAIN Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (18/6).
Purwanto dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Metodologi Penelitian dan Statistika Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta. Dalam penelitian tersebut, kajian mengenai pengaruh bentuk tes formatif dan kemampuan berpikir terhadap hasil belajar ini didorong sebagai usaha memaksimalkan hasil belajar melalui evaluasi.
Hasil kajian menunjukkan, pengaruh bentuk tes formatif terhadap hasil belajar tergantung kepada kemampuan berpikir. Pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan berpikir divergen, hasil belajar mahasiswa yang memperoleh tes formatif berbentuk esai lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh tes formatif berbentuk objektif.
Sebaliknya, pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan berpikir konvergen, hasil belajar mahasiswa yang memperoleh tes formatif berbentuk esai lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh tes formatif berbentuk objektif.
Purwanto mendalami kajian tersebut karena pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan berfikir berbeda-beda. Semestinya dalam tes formatif setiap peserta harus disodorkan dengan bentuk yang berbeda pula.
Saat ini, Purwanto tercatat aktif sebagai pengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah di IAIN Surakarta pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pria asli Boyolali tersebut telah menelurkan tulisan di berbagai jurnal nasional dan telah menerbitkan lebih dari enam buku.
Sementara itu, Rektor IAIN Surakarta, Mudofir, bersama jajaran senat IAIN Surakarta secara terbuka mengukuhkan Purwanto sebagai guru besar di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir di Gedung Graha IAIN Surakarta. Rektor mengatakan, sosok Purwanto merupakan pribadi yang jeli dan rajin.
Sehingga mampu melihat secercah kesempatan dalam ribuan krisis ataupun masalah yang ada."Pengukuhan gelar profesor ini hendaknya memacu para dosen lainnya untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan keilmuannya sehingga cita-cita menjadi UIN di 2021 bisa terwujud dengan lahirnya beberapa profesor lain di IAIN Surakarta," kata rektor.