REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat mengatakan kampus atau perguruan tinggi harus lebih lincah agar mampu merespons perubahan zaman.
"Kampus harus lebih lincah agar mampu merespons perubahan yang terjadi saat ini. Untuk itu perlu adanya kerja sama dengan banyak pihak," ujar Ojat dalam temu media di kampus UT, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/1).
Dia memberi contoh kampus UT yang akan sulit bertahan jika tidak melakukan kerja sama dengan banyak pihak terkait proses pembelajaran. Begitu juga untuk layanan belajar, ia bekerja sama dengan lembaga keuangan dan juga institusi pendidikan.
"Kami juga banyak bekerja sama dengan lembaga nonprofit, baik nasional maupun internasional," katanya.
Ojat mengapresiasi kebijakan Kampus Merdeka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Kebijakan tersebut memberikan kemudahan bagi kampus untuk membuka program studi baru asalkan bekerja sama dengan industri dan kampus top dunia. Pembukaan prodi baru itu diperbolehkan jika akreditasi perguruan tinggi itu A atau B.
"Ini berbeda dengan sebelumnya, yang mana UT sebagai perguruan tinggi kategori Badan Layanan Umum (BLU) harus mengajukan dahulu pada kementerian. Dengan adanya skema baru, maka itu memungkinkan perguruan tinggi membuka prodi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman," ujar dia.
Untuk pembukaan prodi baru, Ojat berupaya merespons setiap kebutuhan masyarakat. Sejumlah prodi baru yang dibuka oleh UT, yakni S3 Manajemen, S2 Administrasi Publik, S1 Pariwisata, dan Ekonomi Syariah. "Saat ini, kami mengajukan S2 Magister Pendidikan untuk PAUD," kata dia.