Rabu 26 Feb 2020 23:55 WIB

Unsyiah Kukuhkan Suami Istri Sebagai Guru Besar

Suami Istri dikukuhkan Unsyiah di dua bidang yang berbeda.

Suami Istri dikukuhkan Unsyiah di dua bidang yang berbeda. Sarjana. Ilustrasi
Foto: ssu-usa.org
Suami Istri dikukuhkan Unsyiah di dua bidang yang berbeda. Sarjana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh mengukuhkan tiga guru besar dan dua di antaranya merupakan pasangan suami istri yang berasal dari Fakultas Teknik dari perguruan tinggi negeri tersebut.

“Dua dari tiga guru besar yang kami kukuhkan hari ini berasal dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro dan mereka merupakan pasangan suami istri,” kata Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal, di AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh, Rabu (26/2).

Baca Juga

Guru besar suami istri yang dikukuhkan tersebut adalah Prof Khairul Munadi dan Prof Fitri Arnia, satu lainnya adalah Prof Taufik Fuadi Abidin dari FMIPA

Dalam sidang senat terbuka pengukuhan tiga guru besar tersebut, Samsul mengatakan gelar profesor merupakan pengakuan atas kepakaran dan profesionalisme seorang akademisi di perguruan tinggi.

“Gelar ini utamanya dinilai dari pencapaian kiprah kegiatan tri dharma seseorang, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat,” katanya.

Dia menyebutkan data dari Kemenristekdikti atau Kemendikbud, hingga akhir Tahun 2018, jumlah profesor di Indonesia baru mencapai 5.463 orang. Angka tersebut hanya 1,9 persen dari total jumlah dosen di seluruh Indonesia yang hampir mencapai 290 ribu orang.

Dia mengatakan jumlah profesor di Unsyiah saat ini sebanyak 76 orang atau 4,8 persen dari jumlah dosen di kampus “Jantong Hatee” Rakyat Aceh itu.

“Kami patut bersyukur bahwa pertumbuhan jumlah profesor di Universitas Syiah Kuala dalam setahun terakhir cukup menggembirakan,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pada pengukuhan itu Prof Khairul Munadi menyampaikan orasi dengan judul "Pengembangan Perangkat Cerdas Deteksi Dini Penyakit Berbasis Pencitraan Termal dan Deep Learning," Prof Taufik Fuadi Abidin dengan judul "Pemanfaatan Mechine Learning dan Teknologi Big Data dalam Proses Penambangan Informasi," dan Prof Fitri Arnia dengan judul "Pengolahan Citra Digital untuk Restorasi Naskah Kuno dan Temu Kembali (Retrieval) Konten pada Media Daring."

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement