Jumat 08 Mar 2013 16:13 WIB

7 Mahasiswa Unpad Siap Jadi 'Model' di Markas PBB

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Citra Listya Rini
Kampus Unpad, Bandung
Kampus Unpad, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tujuh mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) bersiap mengikuti ajang National Model United Nations (NMUN) 2013 yang digelar di New York, Amerika Serikat (AS) pada 17-21 Maret 2013 mendatang. 

Mereka adalah Wulan Andriany Putri (Fakultas Ekonomi & Bisnis), Damianus Andreas (Ilmu Komunikasi), Fitriah Ady Utammy (Ilmu Komunikasi), Hario Firsta Yudha (Ilmu Budaya), Boris Binsar Nathanael (Ekonomi & Bisnis), Viddy Naufal (Ilmu Sosial& Ilmu Politik), dan Dionisius Arga W (Ekonomi & amp; Bisnis).

"Kegiatan NMUN merupakan semacam simulasi sidang PBB yang terdiri dari beberapa komite-komite. Di sana kita kebagian untuk merepresentasikan negara Singapura," kata Dami seperti dikutip dari laman resmi Unpad. 

Dalam kegiatan tersebut juga terbagi beberapa komite besar, seperti General Assembly, Security Council, dan Economy-Social Council (Eco-Soc), serta beberapa komite-komite kecil lainnya. Tidak mudah memang bagi mereka untuk lolos menjadi delegasi untuk NMUN 2013. 

Selain membuat esai untuk position paper, mereka pun harus memiliki wawasan tentang apa itu NMUN sendiri. Proses selanjutnya ialah melakukan wawancara dengan faculty advisors (para alumni NMUN) mengenai wawasan NMUN serta PBB sendiri. 

Setelah itu mereka pun dilatih oleh faculty advisors selama enam bulan. "Kita juga aktif mengikuti kegiatan MUN yang bersifat lokal/regional. Itu semacam ajang untuk evaluasi diri untuk mengikuti NMUN," ujar Wulan yang menjadi Head of Delegates.

NMUN berbeda dengan Model United Nations yang digelar berbagai universitas di dunia. Sebab, NMUN digelar langsung oleh PBB. Adapun untuk closing ceremony NMUN sendiri akan bertempat di markas besar PBB. 

Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi pengalaman yang paling mengesankan bagi mereka. "Sebelumnya saya sudah sering mengikuti MUN tingkat lokal. Dengan mengikuti NMUN kali ini menjadi ajang bagi Indonesia untuk stand out di dunia," kata Wulan.

Beberapa anggota lain pun memiliki motivasi yang sama. Fitriah misalnya, ia memliki semangat yang tinggi untuk mengikuti konferensi besar baik tingkat nasional maupun internasional. 

Sementara itu, Hario sendiri berpendapat, dengan mengikuti NMUN kali ini dapat menambah wawsan tentang bagaimana cara orang-orang dari negara lain menghadapi setiap permasalahan.

"Dengan mengikuti NMUN, saya ingin mengikatkan social awareness saya kepada dunia," ujar Hario.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement