REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Dinas Pendidikan dan para guru di Bandarlampung mengingatkan orang tua bersama anak didik yang baru lulus ujian di sekolahnya, tidak hanya ikut-ikutan memilih sekolah untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
"Orang tua hendaknya lebih berhati-hati, mengukur kemampuan, dan tidak sekadar mengikuti tren untuk
memilih sekolah bagi
anak-anak mereka," kata Kepala SMP Negeri 1 Bandarlampung, Haryanto, di Bandarlampung, Minggu.
Dia menyatakan, dapat memaklumi semua anak dan orang tua ingin masuk ke sekolah yang favorit atau sekolah unggul.
"Guna menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya hal ini dipikirkan, dimusyawarahkan dan dipertimbangkan dulu secara matang terutama dengan mengukur kemampuan anak, sehingga tidak sekadar mengikuti tren," kata Haryanto pula.
Menurut dia, seorang anak dengan kemampuan tertentu yang dipaksakan masuk ke sekolah dengan kualitas dan persyaratan yang memberatkan anak justru akan berakibat tidak baik, hanya membebani, selain pertimbangan kapasitas ruang kelas yang sangat terbatas.
Dia menegaskan, sebenarnya umumnya sekolah di Bandarlampung kualitasnya relatif sama dan sudah merata, mengingat seluruhnya telah menjalankan program, kurikulum pendidikan sesuai standar yang ditentukan, dengan kualitas guru juga merata.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung Sukarma Wijaya juga mengingatkan orang tua dan calon siswa baru jenjang lebih tinggi untuk mengukur kemampuan dalam memilih sekolah yang akan dituju, tidak sekadar ikut-ikutan saja.
"Ingin masuk sekolah jangan hanya ikut-ikutan, jangan hanya ingin berebutan masuk ke sekolah favorit, tetapi yang penting ukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki anak kita," kata Sukarma.
Dia menegaskan, Pemkot Bandarlampung telah memberikan perhatian besar atas kemajuan pendidikan di kota ini, antara lain melalui dukungan dana yang besar dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Karena itu, jangan lagi ada anak yang tidak bersekolah karena tidak ketiadaan biaya," ujar dia pula.
Sebanyak 118.861 siswa sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiah (MTs) di Provinsi Lampung lulus Ujian Nasional (UN) tahun 2013 ini.
sumber : Antara