Senin 17 Mar 2014 10:04 WIB

BSM Akan Berganti Nama Menjadi Bantuan Siswa Maju?

Red: Taufik Rachman
Bantuan Siswa Miskin
Foto: Antara
Bantuan Siswa Miskin

REPUBLIKA.CO.ID,MINAHASA--Nomenklatur Bantuan Siswa Miskin (BSM) akan ditinjau kembali penggunaannya karena standar atau ukuran kemiskinan belum memiliki pemahaman yang sama.

"Perlu didiskusikan lagi penggunaan nama BSM. Pada pembahasannya sering rancu sehingga ke depan harus dilihat lagi nomenklaturnya," kata Ketua Komisi XI, Olly Dondokambey di Minahasa, Senin.

Pada saat memberikan keterangan pers di Wale Ne Tou, Kabupaten Minahasa, baik Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Dr Rizal Djalil, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng dan Dondokambey, tidak lagi menyebut bantuan siswa miskin tetapi bantuan siswa maju.

Pada sisi lain, Dondokambey mengharapkan, anak usia sekolah harus mengenyam pendidikan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, sehingga peran BSM harus dimaksimalkan untuk memotivasi siswa dari keluarga tidak mampu secara ekonomi bersekolah.

"Mudah-mudahan ke depan baik BSM maupun bantuan operasional sekolah lebih meningkat. Kami mengharapkan Kabupaten Minahasa yang lebih baik dan Indonesia lebih hebat. Mari kita sama-sama tingkatkan pendidikan di Indonesia," katanya.

Sebanyak 1.108 anak usia sekolah di Kabupaten Minahasa, tidak mengecap bangku pendidikan karena alasan ekonomi.

Jumlah tersebut terdistribusi pada 285 anak usia sekolah dasar, 377 anak usia sekolah menengah pertama dan 446 anak usia sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement