REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Universitas Politeknik Negeri Nusa Utara Jackryed Maluenseng mengatakan, universitasnya merupakan universitas penyangga guna menjaga perbatasan Indonesia di dekat Filipina, Senin, (7/4).
Universitas ini, ujar Jackryed, perannya sangat luar biasa dalam mendidik masyarakat di perbatasan. Namun mengapa saat Universitas Politeknik Negeri Nusa Utara ini dijadikan PTN, hanya asetnya yang diambil.
"Pemilik, dosen, mahasiswanya ditinggalkan pemerintah, terbukti kami tidak dijadikan PNS. Padahal peran kami membangun perbatasan sangat besar, banyak orang Filipina kuliah di sini dan akhirnya menghargai Indonesia," kata Jackryed.
Dulu, terang Jackryed, janjinya akan diangkat jadi PNS namun ternyata ditunggu tidak juga diangkat. "Aset kami diambil alih tapi pemiliknya dibiarkan terlantar, kami sudah usaha meminta ke Kemdikbud namun hingga kini tak ada perkembangan,"terangnya.
Padahal, ujar Jackryed, banyak dosen dan karyawan yang sudah mengabdi puluhan tahun, bukan baru mau belajar. "Kami butuh pengakuan negara dengan menjadi PNS, agar ada jaminan di hari tua,"ujarnya.n dyah ratna meta novia