Sabtu 10 May 2014 18:30 WIB

Sekolah Diminta Berikan Pendidikan Spiritual

Suasana belajar di sebuah sekolah.
Suasana belajar di sebuah sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana meminta kepada semua sekolah di daerah itu untuk memberikan pendidikan spiritual dan aspek-aspek emosional, untuk menciptakan generasi berjiwa dan berkarakter cerdas.

"Karena lembaga pendidikan tidak hanya fokus memberikan pendidikan dan pencerahan tentang aspek intelektual semata, namun harus diimbangi dengan pendidikan spiritual dan emosional," katanya di Mataram, Sabtu (10/5).

Saat menghadiri milad Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Punia Mataram, wakil wali kota mengatakan, pendidikan spiritual dan emosional sebagai salah satu upaya membentengi generasi muda dalam menghadapi era globalisasi ke depan.

Apalagi di saat ini isu-isu yang kurang menyenangkan terjadi dalam dunia pendidikan, tentunya semakin memacu dan memotivasi pihak sekolah untuk terus meningkatkan pendidikan spiritual dan emosional.

"Nilai-nilai emosional seperti kejujuran, toleransi, dan membangun semangat nasionalisme membentuk generasi berjiwa dan berkarakter cerdas," katanya lagi.

Terkait dengan itu, keberadaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai salah satu sekolah yang berbasis Islam diharapkan mampu untuk terus meningkatkan kreativitas dalam upaya menciptakan generasi yang berjiwa dan berkarakter cerdas agar mendapatkan perhatian dari masyarakat.

"Dengan demikian hal itu mampu menjadi daya tarik masyarakat untuk menitipkan putra/putrinya sekolah di MI," katanya.

Wakil wali kota mengakui, bahwa dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan masalah yang dihadapi sangat komplek dan banyak aspek yang harus diperhatikan.

"Tidak hanya fisik melainkan juga managemen lembaga yang tentunya sangat komplek," ujarnya.

Akan tetapi diharapkan masalah-masalah itu tidak menggangu terhadap tujuan dan sasaran sebuah lembaga pendidikan secara utuh.

Disisi lain kata wakil wali kota, dengan penduduk Kota Mataram saat ini mencapai 413. 210 jiwa lebih, artinya sedikit lagi Kota Mataram akan masuk katagori kota besar dengan standar jumlah penduduk sebanyak 500 ribu jiwa.

Salah satu dampaknya masyarakat Kota Mataram mulai sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga kebutuhan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan harus menjadi perhatian serius bagi kalangan dunia pendidikan.

"Karena itulah diharapkan keberadaan MIN Punia ini bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan serta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement