REPUBLIKA.CO.ID, KWANDANG -- Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pertiwi di Desa Moluo, Kecamatan Kwandang, mengaku telah lama berinovasi memperketat pengawasan lingkungan sekolah baik dalam maupun luar ruang kelas, agar tidak mudah dimasuki orang luar.
Kepala DAUD Pertiwi, Fatmah Tilahunga,mengatakan PAUD terintegrasi bersama Taman Kanak-kanak tersebut cukup diminati, sebab berada di pusat ibu kota kabupaten, juga telah berhasil melahirkan banyak prestasi yang diraih anak didiknya.
Tak heran jika setiap tahun ajaran baru, ia kewalahan menerima pendaftar peserta didik baru, meski pihak sekolah cukup membatasi 30 anak di setiap kelas. "Kita memiliki dua ruang kelas TK dan satu ruang kelas PAUD, dengan tiga orang pengajar yang seluruhnya perempuan," Ujar Fatmah yang berharap peningkatan sarana dan prasarana di sekolah itu mendapat perhatian khusus pemerintah daerah, seperti dilansir antara, Ahad (25/5).
Ia mengaku, berupaya keras menerapkan sistem pendidikan dua arah, dengan model pengajaran anak diajak untuk belajar bukan dipaksakan, disamping memperkuat karakter anak, juga untuk merangsang daya pikir dan ketangkasannya.
Menurutnya, ruang kelas yang cukup terbuka mempermudah pengawasan terhadap seluruh peserta didik, termasuk antisipasi terhadap aksi kekerasan seksual maupun kejahatan lainnya.
Selama jam belajar berlangsung, orang tua diperkenankan melihat langsung kondisi anak, khususnya peserta didik di tingkat PAUD yang berusia dibawah lima tahun.Sedangkan lingkungan sekolah dibuatkan pagar pembatas agar tidak mudah dimasuki orang luar, meski begitu komunikasi intensif dengan para orang tua tetap dilakukan mengingat mayoritas anak diantar dan dijaga langsung pengasuhnya.
"Ia optimis, sistem proteksi lingkungan sekolah dan anak didik yang diterapkan mampu menangkal kejahatan maupun kekerasan seksual kepada anak," Ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika