REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan bisa mengirim buku Kurikulum 2013 sebelum 15 Agustus 2014 ke seluruh sekolah di Indonesia. Ini mengingat pekan depan sekolah sudah mulai melaksanakan proses belajar mengajar.
"Saat ini sebagian sekolah sudah menerima buku pelajaran tersebut. Tetapi, karena ada libur Lebaran, maka proses pengiriman buku tersebut menjadi tertunda," katanya. Ia mengatakan, jika sampai waktu yang sudah ditentukan buku-buku tersebut masih belum diterima oleh sekolah, maka pihak sekolah bisa menggunakan cakram padat yang berisi tentang materi buku Kurikulum 2013.
"Saat ini seluruh cakram padat tersebut sudah berada pada masing-masing sekolah. Dan jika cara tersebut masih belum bisa, maka materi tersebut bisa diunduh pada laman resmi yang ada di Kemendikbud," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada 1,3 juta guru yang ada di Indonesia terkait dengan pelaksanaan Kurikulum 2013. "Dari pelaksanaan tersebut hasilnya cukup memuaskan dengan nilai rata-rata guru mencapai 7,1 atau berada di atas nilai minimal yakni 6.0," katanya.
Namun demikian, kata dia, tidak dipungkiri masih ada beberapa guru yang memiliki nilai di bawah rata-rata tersebut dengan prosentase tidak sampai 10 persen dari total guru yang mendapatkan pelatihan. "Jumlahnya tidak sampai sepuluh persen. Tetapi kami tidak menutup mata dan kami akan melakukan pendampingan kepada para guru tersebut supaya bisa mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini dengan baik," katanya.
Bentuk pendampingan yang dilakukan tersebut bisa dengan mengirimkan pelatih untuk datang di sekolah yang dimaksud dengan harapan pelaksanaan Kurikulum 2013 bisa terlaksana. "Selain itu, kepada guru yang mengalami masalah terkait dengan Kurikulum 2013 bisa mendapatkan informasi ke masing-masing pelatih yang ada di tingkat provinsi atau juga melalui dalam jaringan untuk dijawab dari pusat," katanya.