Rabu 17 Sep 2014 12:43 WIB

Ada yang Salah dengan Kurikulum Bahasa Inggris di Indonesia

Rep: Yulianingsih/ Red: Indah Wulandari
Percakapan dalam Bahasa Inggris
Foto: usaid
Percakapan dalam Bahasa Inggris

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia selama ini dinilai tidak optimal. Siswa Indonesia sudah mendapat pembelajaran Bahasa Inggris sejak Sekolah Dasar, namun meski lulus Sekolah Menengah, kemampuan Bahasa Inggris siswa Indonesia masih jauh dari harapan.

"Bahkan di kelas-kelas Bahasa Inggris siswanya juga tidak siap ketika diajak berkomunikasi dengan Bahasa Inggris," kata Doktor Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Ani Susanti di sela Konferensi Internasional Pendidikan Bahasa Inggris, Rabu (17/9).

Konferensi tersebut diikuti 360 pendidik Bahasa Inggris dari 15 negara di empat benua di dunia. Konferensi ini menghadirkan pakar pendidikan Bahasa Inggris dunia, Brian J Tomlinson dari Inggris, dan pendidik Bahasa Inggris dari Australia Dat Bao, Jayakaran Makunda (Malaysia) dan Tan Bee Tin dari New Zealand.

Menurut Ani, setiap siswa di Indonesia rata-rata memperoleh pembelajaran Bahasa Inggris selama enam tahun. Di beberapa daerah bahkan pendidikan Bahasa Inggris diberikan sejak SD sehingga siswa memperoleh pembelajaran bahasa asing ini 12 tahun. Namun kata dia, kemampuan komunikasi Bahasa Inggris para siswa tersebut masih rendah.

"Ada beberapa yang lancar, namun sebagian besar tidak siap berbahasa Inggris. Ini membuktikan pembelajaran kita tidak optimal, perlu ditinjau ulang," ujarnya.

Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris, Brian J Thomlinson  mengatakan, pembelajaran Bahasa Inggris memang harus dilakukan secara aktif, siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran tersebut.

"Pembelajaran tidak bisa hanya dilakukan secara textbook atau berdasarkan buku semata tetapi harus ada tambahan materi yang diberikan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement