REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Yunita Aprilia, Lis Harinda dan Aditya Syahroni berhasil menciptakan nasi goreng dalam kaleng. Nasi goreng kaleng yang diberi nama ‘Simaner’ ini diciptakan untuk kebutuhan penanganan tanggap darurat bagi korban pasca bencana alam.
Selama ini, kata Yunita Aprilia, korban bencana alam sering hanya mengonsumsi mie instan. “Mengingat di daerah bencana biasanya hanya menyediakan makanan berupa mie instan yang dari segi kadar gizinya masih kurang. Karena itu, kami menciptakan makanan dalam kaleng yang kaya gizi. Simaner Canned Food ini hadir sebagai salah satu solusi untuk masalah tersebut,” kata Aprilia di Yogyakarta, Senin (6/10).
Selain teruji ketahanannya, kata mahasiswi UII angkatan 2011, nasi goreng kaleng Simaner juga dapat dikonsumsi secara langsung tidak perlu dimasak lagi. Selain itu berdasarkan uji laboratorium, produk ini juga memiliki kandungan gizi yang seimbang. Karena itu, produk kreativitas mahasiswa UII ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meringankan beban logistik pegungsi korban bencana.
Aprilia menjelaskan proses pembuatan produk yang melibatkan kerjasama dengan LIPI. “Proses awal memang cukup simple karena seperti memasak nasi goreng biasa. Namun pada tahap pengemasan tidak mudah karena harus melalui beberapa uji dan memakan waktu yang agak lama sampai dengan siap untuk didistribusikan,” jelas Aprilia.
Kendala utama dari proses pengemasan adalah jarak antara unit mitra kerja pengemasan dengan tempat pembuatan nasi goreng sangat jauh. Sehingga membutuhkan transportasi dan biaya produksi sangat tinggi.
Setelah melalui berbagai tahap pengujian, produk ini memiliki berbagai keunggulan.
“Produk kami mempunyai keunggulan yaitu dapat tahan lama dalam waktu sekitar satu tahun meskipun tidak memakai bahan pengawet. Karena pengemasannya menggunakan teknik mikrobiologis, sehingga aman untuk dikonsumsi, “ katanya. Ia menambahkan kelompoknbta akan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkenalkan produknya.