Jumat 04 Sep 2015 14:18 WIB

Ruang Kelas Kurang, Siswa Belajar di Perpustakaan dan Laboratorium

Rep: c10/ Red: Taufik Rachman
Ruang kelas rusak (ilustrasi)
Ruang kelas rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Kabupaten Tasikmalaya membutuhkan tambahan ruang kelas yang baru. Banyaknya ruangan kelas yang rusak dan jumlah siswa yang terus bertambah, membuat sejumlah siswa ada yang tidak kebagian ruangan kelas.

"Masih ada siswa yang benar-benar tidak mempunyai ruangan kelas, mereka ada yang belajar di perpustakaan dan laboratorium," ujar Kasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Opan Sopyan kepada Republika, Jum'at (4/9).

Opan menjelaskan, kekurangan ruang kelas disebabkan karena banyaknya siswa. Banyaknya siswa disebabkan banyaknya kepala keluarga (KK) di suatu daerah. Berdasarkan letak geografisnya, di wilayah utara dan timur Kabupaten Tasikmalaya padat penduduknya, maka jumlah siswanya pun pasti banyak.

Meski masih banyak ruang kelas yang rusak. Kemudian sejumlah siswa masih ada yang belum memiliki ruangan kelas. Menurut Opan, hal tersebut tidak menganggu KBM. KBM tetap berjalan hanya saja idealnya siswa harus punya ruang kelas dan kelasnya harus bagus.

Sebagai contohnya perpustakaan yang digunakan untuk KBM. Maka fungsi perpustakaan tersebut tidak akan efektif. Tapi KBM tetap bisa berjalan di perpustakaan atau pun di laboratorium. "Tapi ruangan kelas yang memadai akan menopang kegiatan pembelajaran mereka," ujar Opan.

Dinas Pendidikan mencatat, sebanyak 130 ruang kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari 52 SMP dalam kondisi rusak berat. Sebanyak 27 ruang kelas Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 17 SMA juga dalam kondisi rusak berat.

Selain itu, sebanyak 38 ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari 11 SMK sama dalam kondisi rusak berat. Artinya 195 ruang kelas sekolah menengah dalam kondisi rusak berat. Menurut Opan, perbaikan ruangan kelas dan penambahan RKB tersebut dilakukan secara bertahap setiap tahunnya.

Opan mengatakan, rata-rata setiap tahunnya bisa memperbaiki 12 ruang kelas. Kemudian, rata-rata pembuatan RKB setiap tahunnya mencapai 50 ruangan kelas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement