REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Alam Depok (SADe) kembali menggelar ekspedisi ke Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten. Dalam kegiatan ini direncanakan digelar sejumlah bakti sosial yang akan dilakukan secara langsung oleh para pelajar kelas 5 SADe kepada warga sekitar.
''Ekspedisi ke Ujung Kulon tahun depan nanti menjadi kegiatan kali kelima. Kami berharap kegiatan semacam ini bisa lebih mendekatkan para siswa didik kami terhadap lingkungan dan masyarakat,'' kata Baka Senjaya, kepala sekolah SADe, kepada wartawan di Depok.
Baka menjelaskan kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada penghujung Mei mendatang. Peserta yang akan terlibat dalam aktivitas ini adalah para siswa yang sudah berada di kelas lima. ''Dalam kegiatan ini kami juga melibatkan seorang ahli geologi untuk menjelaskan sejumlah hal yang akan ditemui di lapangan,'' ujarnya.
Untuk penyelenggaraan ekspedisi Ujung Kulon tahun depan, Baka mengungkapkan tema yang diusung adalah Respect Our Nature. Kegiatan ini nantinya berbentuk perjalanan mengamati fenomena alam -- habitat makhluk hidup dan bentang alam -- yang ada di TNUK melalui susur hutan, pantai, observasi terumbu karang (snorkling), eksplorasi situs sejarah dan kehidupan masyarakat pesisir. ''Selain itu dilakukan juga kegiatan berkesenian dalam bentuk membuat karya dari material pantai.''
Lantas untuk lebih memberikan nilai tambah dari proses pembelajaran lapang ini, Baka menjelaskan, pihaknya telah merancang kegiatan bakti sosial. Kegiatan baksos ini nantinya dilakukan secara bersama dengan komunitas pendidikan setempat serta aksi konservasi lingkungan berupa penanaman bakau dan membersihkan sampah di pantai.
''Kami sangat berharap akvitias ini menjadi bentuk experimental learning yang akan memberikan manfaat positif kepada para siswa yang terlibat di kegiatan ini,'' ujarnya.
Ketua Yayasan SADe, Wulandini, menjelaskan SADe ini merupakan sekolah yang tergabung dalam jaringan Sekolah Alam Nusantara yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan kegiatan ekspedisi ke Ujung Kulon ini menjadi salah satu pengembangan dari tiga core kurikulum yang dikembangkan. Ketiga core kurikulum tersebut adalah kurikulum akhlaq, kurikulum logika sains dan kurikulum leadership.
''Ketiganya terintegrasi dan diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar dengan strategi experiental learning yang sangat memperhatikan aspek tahap perkembangan manusia, juga berbasis alam dan budaya,'' jelas Wulan.