REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pendidikan Kota Yogakarta sejak Senin (15/2), telah membagikan ijazah siswa SMK dan SMA Negeri di Yogyakarta yang tertinggal di sekolah. Ijazah tertinggal ini akibat siswa sudah bekerja sebelum lulus sekolah.
Sebagian ijazah berasal dari SMK Negeri di Yogyakarta. Satu SMK ada sekitar 200 ijazah yang tertahan di sekolah bahkan sejak 2013 lalu.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana, banyaknya ijazah yang masih disekolah tersebut karena banyak siswa SMK yang sudah "dipesan" perusahaan meski belum lulus. "Mereka banyak yang sudah direkrut perusahaan meski belum menerima ijazah," ujarnya di Kantor Dinas Penddikan Kota Yogyakarta, Rabu (17/2).
Menurutnya, setiap ada ujian kompetensi kelulusan (UKK) banyak perwakilan perusahaan yang ikut memantau di SMK. Siswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi tertentu kemudian langsung ditawari masuk perusahaan. Sebagian besar perusahaan berasal dari Batam, Surabaya dan Jakarta.
"Nah ketika penerimaan ijazah, siswa yang bersangkutan sudah tidak ada di tempat sehingga sekolah kesulitan mempertangungjawabkannya karena harus siswa sendiri yang mengambil," katanya.
Karena jumlahnya cukup banyak sehingga pengambilan difasilitasi di kantor Diknas setempat. Pada hari pertama, sedikitnya ada 253 ijazah yang diambil siswa lulusan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Pembagian ijazah yang tertahan di sekolaah ini akan dilakukan hingga 29 Februari mendatang.
Menurutnya, tumpukan ijazah yang belum diambil oleh siswa justru membebani pihak sekolah. Pasalnya, dokumen negara tersebut harus tersimpan dengan rapi dan tidak boleh ada yang hilang. Jika sampai menumpuk dalam waktu yang lama, maka bisa menjadi persoalan tersendiri di bidang kearsipan.
Meski begitu kata dia, ada juga ijazah yang tertahan di sekolah karena adanya tunggakan pembayaran. Namun hal ini biasanya terjadi di sekolah swasta. "Untuk sekolah negeri, tidak ada ijazah tidak dibagikan lantaran ada tunggakan," ujarnya.